Berikut 4 Upacara Adat Toraja Yang Unik, Wajib Anda Hadiri

TONDOK TORAYA - Anda mungkin saja mengetahui bahwa suku Toraja merupakan salah satu kelompok masyarakat yang berdomisili di wilayah Sulawesi Selatan, akan tetapi tahukah Anda bahwa ada beberapa upacara adat Toraja yang unik, namun sangat sakral.

Walaupun masih menjunjung tinggi budaya dengan mempertahankan pelaksanaan upacara adat Toraja, kebanyak dari masyarakat Toraja adalah umat Kristen yang taat. 

 

Sebagaian lainnya memeluk agama Islam, dan kepercayaan asli dari nenek moyang suku Toraja yang dikenal dengan sebutan Aluk Todolo.

 

Dan kali ini kita akan membahas lagi mengenai 4 Upacara Adat Toraja Yang Unik yang bisa Anda saksikan langsung jika memiliki waktu luang dan berkunjung ke Toraja.

Inilah 4 Upacara Adat Toraja yang Unik dan Menarik

Berikut ini kami telah merangkum 4 upacara adat Toraja yang perlu kamu ketahui, simak penjelasannya dibawah ini:

1. Upacara Rambu Tuka’ Toraja

Kata dari rambu tuka’ berasal dari bahasa suku Tana Toraja yang berarti “asap yang naik ke atas”. Maksudnya dari ungkapan ini adalah asap persembahan yang naik ke langit sebelum matahari mencapai zenit. 

Rambu Tuka’ juga sering disebut sebagai aluk rampe matallo, ritus-ritus bagian timur. Ritus-ritus yang dilakukan ini dimaknai sebagai bentuk rasa bersyukur dan permohonan untuk memperoleh berkat hidup di dunia. 

Upacara adat Toraja ini biasanya akan dilakukan pada waktu pagi hari atau sebelum siang hari. Tempat pelaksanaanya ada di sebelah timur tongkonan (rumah adat Toraja).

 

Acaranya akan dilengkapi dengan berbagai macam pertunjukan mulai dari tari-tarian dan kesenian musik khas Tana Toraja.

2. Upacara Pemakaman Toraja Rambu Solo’

Kata dari rambu solo’ dalam bahasa Toraja yang berarti adalah “asap yang turun ke bawah”. Maksudnya, ritus-ritus yang dilaksanakan dipersembahkan untuk orang sudah meninggal. 

Upacara rambu solo Toraja ini pada umumnya dilaksanakan setelah pukul 12 siang, saat matahari berada di barat dan bergerak menurun. 

 

Pihak keluarga yang melaksanakan upacara adat Toraja ini harus mempersiapkan persembahan berupa hewan kerbau. 

Kerbau yang dikorbankan tersebut juga dipercayai akan mengantar arwah menuju tempat peristirahatannya di puya. Semakin banyak kerbau yang dikorbankan, maka akan semakin cepat juga arwah tersebut diantar menuju puya.

3. Ma’Tinggoro Tedong

Ma’tinggoro Tedong merupakan salah satu tradisi menyembelih kerbau dengan sekali tebas menggunakan parang. Ma’tinggoro Tedong pada umumnya dilakukan oleh orang yang memang sudah berpengalaman dan handal dalam melakukan tradisi ini. 

 

Sebelum disembelih, kaki kerbau harus diikatkan pada sebuah pohon atau sebatang kayu yang ditancapkan ke tanah dengan sangat kuat.

4. Ritual Adat Ma’Nene

Upacara adat Toraja yang terakhir ini dikenal dengan nama Ma’nene. Ritual yang satu ini adalah kegiatan membersihkan jasad para leluhur yang telah ratusan tahun meninggal dunia. 

 

Di Desa Pangala dan Baruppu’, kegiatan ini masih terus dilakukan secara rutin setiap tahunnya.

Ma’nene dimulai dengan para anggota keluarga mendatangi patane (rumah kuburan keluarga) untuk mengambil jasad leluhur dari anggota keluarga mereka yang telah meninggal. 

 

Kemudian, jasad tersebut nantinya akan dibersihkan. Pakaian lama diganti dengan pakaian yang baru. Setelah itu, jasad tersebut akan dibungkus dan dikembalikan ke patane.

Ritual Ma’nene biasanya akan dilakukan setelah masa panen atau pada akhir bulan Agustus. Alasannya, karena pada waktu itu, para anggota keluarga yang merantau ke luar daerah akan pulang ke kampung halamannya, sehingga seluruh anggota keluarga dapat turut hadir untuk melakukan proses ritual bersama.
 

Mungkin setelah membaca beberapa penjelasan tadi, kamu baru menyadari bahwa ternyata upacara adat Toraja mengajarkan kepada kita semua untuk terus menjaga hubungan baik meskipun ada yang sudah meninggal dunia. 

Masyarakat suku Toraja secara tidak langsung mengajarkan pada kita semua bahwa hubungan antar anggota keluarga memang tidak boleh terputus sama sekali, meskipun dipisahkan oleh kematian sekalipun. Menarik, bukan?

Untuk mendapatkan info lebih menarik lainnya tetap kunjungi blog Tondok Toraya yang membahas semua adat, tradisi, budaya tentang Toraja.