Beragam Tradisi Unik Yang Ada di Toraja Dan Masih Bertahan

Setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki beragam tradisi yang unik dan menarik. Salah satunya ada di Toraja. Tana Toraja atau Toraja Utara, secara harfiah berarti tanah Toraja, adalah dataran tinggi yang terletak di wilayah Sulawesi Selatan, Indonesia. Itu dikenal sebagai Tanah Raja Surgawi.

Di Toraja wisatawan tidak hanya bisa berburu destinasi wisata yang instagrammable, tapi juga bisa menyaksikan berbagai tradisi unik dan tidak biasa ala Toraja. Bahkan beberapa kebudayaan Tana Toraja telah dikenal dunia karena keunikannya.

Banyak orang yang sangat menyukai tradisi yang ada pada Tana Toraja ini. Beberapa diantaranya bahkan sampai rela melakukan perjalanan jauh hanya untuk menikmati setiap tradisi yang diadakan di daerah  Toraja tersebut.

Tradisi Unik Yang Ada di Toraja Dan Masih Bertahan

Berbagai tradisi peninggalan leluhur masih dilakukan oleh masyarakat Toraja namun hanya dapat disaksikan pada waktu-waktu tertentu saja. 

 

Namun, ini bukan berarti kamu tidak akan dapat menyaksikan keunikan tradisi pada Toraja tersebut. Penasaran? Simak 3 Tradisi Unik Yang Ada di Toraja ini.

3 Budaya dan Tradisi Unik Yang Ada Di  Toraja

1. Rambu Solo'

Rambu Solo adalah upacara adat kematian masyarakat Tana Toraja yang bertujuan untuk menghormati dan mengantarkan arwah orang yang telah meninggal ke alam roh, untuk mengembalikannya ke alam arwah bersama leluhurnya di tempat peristirahatan.

Upacara tersebut disebut juga upacara peningkatan kematian karena orang yang telah meninggal dianggap benar-benar telah meninggal jika seluruh prosesi upacara tersebut telah terpenuhi. 

 

Jika tidak, maka orang yang meninggal hanya dianggap sebagai orang yang “sakit” atau “lemah”, sehingga tetap diperlakukan seperti orang hidup, dibaringkan di atas tempat tidur dan diberi makan dan minum bahkan diajak bicara.
 

Dalam masyarakat Toraja, upacara kematian merupakan upacara yang paling penting dan mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, semakin mahal biaya pemakamannya. Tradisi ini dapat berlangsung selama beberapa hari sesuai dengan status sosial keluarga penyelenggara Rambu Solo.

2. Ma'tinggoro Tedong

Ma'tinggoro Tedong (Penyembelihan Kerbau) merupakan salah satu rangkaian acara dalam ritual Rambu Solo. Tinggoro Tedong menampilkan prosesi penyembelihan kerbau yang dilakukan dengan cara menebas leher banteng dengan sekali tebasan, menggunakan parang Toraja.

Menurut kepercayaan leluhur suku Toraja atau yang disebut Aluk Todolo, kerbau merupakan hewan yang akan membantu arwah mayat untuk melakukan perjalanan ke “puya” atau akhirat. Meski tergolong sadis, tradisi Ma'tinggoro Tedong selalu menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Tana Toraja.

3. Mapasilaga Tedong (Adu Kerbau)

Bagi masyarakat Toraja, Mapasilaga Tedong atau Tedong Silaga (Adu Kerbau) merupakan acara hiburan bagi keluarga yang sedang berduka. 

 

Keluarga yang mengadakan Tedong Silaga biasanya berasal dari kalangan terpandang dan kalangan ekonomi atas. Mereka harus menyiapkan ganti rugi untuk setiap kerbau yang mati di arena pertempuran.

Arena adu kerbau juga menjadi tempat pertaruhan. Sebelum acara dimulai, panitia mengumumkan melalui pengeras suara bahwa taruhan diperbolehkan selama terkait dengan adu kerbau. Pertarungan antara kedua kerbau itu akan berakhir jika salah satu dari mereka terbunuh. 

Tapi ini situasi yang sangat jarang terjadi karena biasanya kerbau yang kalah akan meninggalkan arena sebelum dibunuh. Kerbau yang akan di adu telah mendapatkan perlakuan khusus dengan memberikan makanan bergizi dan perawatan pijat.

Itulah 3 tradisi unik yang ada di Toraja hingga saat ini tetap menjadi tradisi yang masih diselenggarakan oleh masyarakat setempat. Dalam sejarah tradisi tersebut dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja.