Fakta Unik Tradisi Rampanan Kapa' Dalam Budaya Toraja
Mari mengenal Tradisi Rampanan Kapa' merupakan acara adata pernikahan yang ada di Toraja. Sebelum membahasnya lebih lanjut. Pastikan terlebih dahulu Anda sudah tidak diragukan lagi keindahan yang ada di Toraja. Toraja sendiri berada di Provinsi Sulawesi Selatan yang terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Tana Toraja dan juga Toraja Utara.
Wilayah tersebut mempunyai persawahan yang cukup luas, lereng pegunungan, tepian bukit sampai dengan lembah yang begitu indah.
Bahkan Tora juga mempunyai kekayaan budaya yang menjadi daya tarik masyarakat luas. Salah satunya seperti yang sudah disebutkan diatas yaitu adat pernikahan Toraja.
Adapun hal unik lainnya, dalam pernikahan adat Toraja pengantin tidak wajib untuk menggelar pernikahan secara agama. Namun pernikahan tersebut juga perlu disahkan oleh pemangku adat yang terhormat.
Tradisi Rampanan Dalam Budaya Toraja
Biasanya prosesi tersebut memakai adat Aluk Todolo yang mempunyai sebutan Aluk Rampanan Kapa'. Proses tradisi pernikahan tersebut cukup unik, sehingga tidak akan ditemukan di wilayah lain disebut.Rampanan Kapa' juga disebut dengan Rambu Tuka yang merupakan pesta pernikahan di Toraja. Pada proses pesta pernikahan tersebut, pengantin Toraja akan menggunakan pakaian adat khas selama menjalani setiap prosesnya.
Seperti halnya yang sudah disebutkan diatas, bahwa pernikahan adat Toraja wajib disahkan secara adat serta agama. Maka untuk prosesnya pernikahan secara agama, kemudian akan dilanjutkan dengan proses pernikahan secara adat.
Pada proses tersebut juga kedua mempelai akan disahkan sebagai suami istri dengan perjanjian adat yang dihadapkan ketua adat yang disebut dengan Ada' serta keluarga yang sudah hadir.
Setelah mengucapkan janji dihadapan ketua adat atau Ada', maka pengantin akan mengadakan pesta pernikahan Toraja untuk leluhur keluarga, kerabat atau tamu yang hadir.
Perlu Anda ketahui, bahwa masyarakat Toraja masih mengenal dengan sistem kasta. Hal tersebut juga akan menentukan gelaran pesta pernikahan adat Toraja untuk setiap pengantinnya. Terdapat tiga jenis pesta pernikahan adat Toraja. Mulai dari kasta terendah sampai dengan tertinggi.
Bo'bo' Bannang
Dapat dikatakan pesta pernikahan yang diselenggarakan untuk kasta yang paling bawah. Pesatnya hanya digelar secara sederhana, maka biaya untuk pernikahan adat Toraja juga tidak begitu tinggi.Umumnya, pesta pernikahan tersebut hanya akan dihadiri oleh sejumlah undangan seperti keluarga dan kerabat dekat saja. Bo'bo' Bannang biasanya digelar di malam hari, pelaminan Toraja yang sederhana dengan jamuan makanan yang sederhana pula.
Rampo Karoen
Rampo Karoen merupakan pernikahan adat Toraja untuk kasta yang menengah. Apabila untuk kasta terendah digelar malam hari. Berbeda dengan Aluk Rampanan Kapa' Rampo Karoen. Pasalnya pesta pernikahan tersebut akan dilaksanakan sore hari berada di rumah pengantin perempuan.Bukan hanya masalah waktu saja, melainkan susunan acara Rampo Karoen juga lebih banyak. Salah satunya dilengkapi dengan adanya acara pantun pernikahan yang membuat pesta semakin meriah saja.
Saat malam hari, maka terdapat perwakilan dari pengantin pria serta wanita yang mendengar keputusan serta ketentuan dari pernikahan di depan saksi adat.
Rampo Allo
Sebagai pesta pernikahan adat Toraja yang digelar untuk kasta tertinggi. Biasanya yang menggelar pesta tersebut merupakan orang-orang berdarah bangsawan. Untuk waktu, susunan acara, sampai biaya pernikahan juga sangat jauh berbeda dengan adat sebelumnya.Hal itu dikarenakan Rampo Allo digelar secara bertahap serta memerlukan waktu yang lama. Setelah tahapan-tahapan selesai dilakukan, maka kedua pengantin akan menggelar pernikahan Aluk Rampanan Kapa'. Dimana akan menggelar pernikahan secara agama, kemudian dilanjutkan secara adat.
Nah itu tadi ulasan mengenai tradisi Fakta Unik Tradisi Rampanan Kapa' Dalam Budaya Toraja. Anda bisa mengunjungi website Tondok Toraya untuk menemukan informasi menarik lainnya.
Post a Comment for "Fakta Unik Tradisi Rampanan Kapa' Dalam Budaya Toraja"
Post a Comment