Londe Toraya, Pantun Tradisional Khas Suku Toraja

Londe Toraya adalah pantun tradisional masyarakat Tana Toraja. Pantun tersebut pada umumnya digunakan untuk mengkomunikasikan sebuah pesan atau nasihat pada orang lain. Terutama dari yang tua ke yang muda.

Sastra tradisi Toraja ini cukup menarik untuk Anda tahu. Agar lebih jelas tentang apa itu Londe dan jenisnya, Tondok Toraya akan berikan ulasan selengkapnya.

Pengertian Londe Toraya

Indonesia menjadi salah satu negara yang kaya akan beragam adat istiadat, budaya, bahasa hingga beragam warisan nenek moyang. Toraja memiliki beragam warisan budaya dari nenek moyang. Tradisi lisan inilah yang turun temurun sehingga membuat masyarakat Toraja terbiasa menggunakannya. 

Tradisi lisan itu biasa disebut dengan londe atau pantun. Londe itu sendiri merupakan pantun tradisional dari masyarakat Toraja yang digunakan untuk mengungkapkan pandangan seseorang. 
 
 
Biasanya mengenai ungkapan pemikiran suatu hal atau memberikan nasihat pada orang lain. Londe juga biasanya sebuah gambaran atau pengalaman hidup masyarakat sehari-hari.

Ciri-Ciri Pantun Toraya

Londe Toraya ini adalah warisan nenek moyang yang sudah ada sejak zaman dulu. Syair londe biasanya terdiri dari 4 baris. Untuk baris pertama terdiri dari 8 suku kata, baris ke 7 suku kata. Baris ketiga 5 suku kata, dan keempat 7 suku kata.

Londe memiliki intonasi tertentu agar terdengar indah. Adapun beberapa jenis londe yang berkembang hingga saat ini antara lain:

1. Londe Tananan Dapo' Sola Dadian Bati'

Jenis londe toraya yang satu ini adalah sebuah pantun yang berisikan tentang kehidupan berkeluarga. Berharap bagi keturunan. Adapun contoh dari pantun yang satu ini yaitu Da’musule massambeko’ ke sumalong-malongko kayu sangbengnga’ kukurean sumanga’. 
 
Pantun ini mengartikan bahwa terus berusaha dan jangan pernah menunda-nunda waktu jika ingin masa depanmu cemerlang.

2. Londe Petundan Kaboro’

Sedangkan untuk jenis pantun yang kedua ini berisikan tentang pantun nasihat mengenai sikap dan cara hidup yang membawa kebahagian dan kesejahteraan bagi semua umat. Adapun contohnya yaitu Da’mu marippi ma’dokko dio to kasepangan ke’de’ko kale’ mupatarru lalanmu. 
 
Pantun ini memiliki artian jangan kamu hanya bersantai saja. Segeralah bangkit dan bekerja keraslah dalam menggapai cita-citamu.

3. Londe Kasiulangan Lan Lepongan Tondok

Jenis londe toraya selanjutnya yaitu Londe Kasiulangan Lan Lepongan Tondok. Pantun ini berisikan tentang kehidupan bermasyarakat dan pentingnya membina semangat persaudaraan.

Adapun contoh dari pantun ini yaitu Ke mentamako tondok ullendu’i babangan tang la pusako ke ma’dedek gandangko. Arti kata dari pantun tersebut yaitu jangan pernah malu untuk bertanya ketika masuk ke dalam suatu daerah atau lingkungan asing.

4. Londe Tomatua

Sedangkan untuk pantun selanjutnya yaitu Londe Tomatua. Jenis pantun ini merupakan pantun dari seorang orang tua terhadap anaknya atau generasi muda selanjutnya. Contoh Londe Tomatua yaitu Puramo anakku male untorroan kalena kipo parannu kikurrean sumanga’. 
 
Artinya sebuah harapan orang tua kepada semua anaknya yang telah pergi merantau. Dengan harapan anaknya bisa berhasil dan membanggakan orang tua.

5. Londe Tomangura

Pantun toraya ini khusus untuk muda mudi yang biasanya untuk mengungkapkan perasaan kekaguman atau cinta kasih. Adapun contoh dari pantun ini yaitu La disumpah’ inde lemo anna kondi’ pesumpa’ tang la disumpa anna mailu mata. 
 
Adapun arti nya yaitu seorang pemuda yang ragu ingin menyatakan cintanya.
Namun ketika tidak segera terungkap hati sang pemuda masih berdebar kencang. 
 
Ada banyak jenis londe toraya yang berada di area suku Toraja. Semua jenis pantun sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Post a Comment for "Londe Toraya, Pantun Tradisional Khas Suku Toraja"