Desa Wisata Buntu Batu Mengkendek dan Juga Daya Tariknya
Saat ini Desa wisata Buntu Datu di Mengkendek merupakan kawasan yang berupa pegunungan, hutan pinus, serta areal persawahan. Desa ini memiliki suasana yang masih sangat asri. Barisan pepohonan rindang pun membuat udara di sekitarnya benar-benar segar.
Para wisatawan tentu akan sangat terkesan dengan pesonanya yang luar biasa menakjubkan. Meski demikian, desa wisata yang berada di 22 KM antara JL. Poros Toraja - Makassar ini masih dalam proses pengembangan.
Sejarah Desa Wisata Buntu Datu Mengkendek
Sebelum mengulas lebih jauh tentang pesona wisata di kawasan ini, ada baiknya kita membahas sejarah Desa Buntudatu terlebih dahulu. Dalam bahasa Toraja, Buntudatu berasal dari 2 suku kata yakni Buntu atau gunung, dan Datu yang artinya raja.Apabila diartikan secara utuh, maka Buntudatu merupakan gunung tempat bermukim para raja. Jauh sebelum menjadi sebuah desa di wilayah Kecamatan Mengkendek, Buntudatu memiliki nama lain yaitu Tondok Pa’bala Tedong.
Desa Buntudatu memiliki masyarakat yang sebagian besar datang dari sejumlah wilayah di sekitarnya. Seperti Bala, Tampo, Limbong, Uluway, Simbuang serta Marinding. Mayoritas masyarakat yang mendiami desa ini bekerja sebagai petani dan peternak. Mereka hidup di bawah pemangku adat yang dipilih secara bersama-sama.
Perubahan Pasca Kemerdekaan
Situasi politik di dalam negeri yang berubah pasca kemerdekaan membuat Desa Buntudatu ikut menyesuaikan. Sebelumnya Buntudatu masih menjadi satu dengan Desa Silanan. Memasuki masa orde baru Sillanan menjadi dua bagian yakni Sillanan dan Mangasi.Buntudatu menjadi bagian dari Mangasi dan memisahkan diri pada tahun 1997. Pada awal-awal berdiri, desa ini memiliki 4 kampung atau biasa disebut dengan istilah RK. Keempatnya meliputi RK Matana, RK Mambura, RK Tondok Bangla’ dan RK Palangka.
Sementara 4 RK tersebut terbagi menjadi 8 RT yakni Kanan, Mambura, Dolo’, Buntuissong, Balombong, To’ Pasa, Pa’bolongan dan Rante To’ Bo’ne. Hingga kini terhitung sudah ada 4 kampung dengan 10 RT di Desa Buntudatu.
Potensi Wisata Alam yang Menakjubkan
Meski terbilang desa baru, namun potensi wisata di Buntudatu Mengkendek tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini tak lepas dari kondisi alam di sana yang memang sudah sangat menakjubkan.Perpaduan pegunungan, hutan yang penuh dengan pohon pinus, serta areal sawah tak pernah gagal memanjakan mata.
Selain menawarkan keindahan alam melalui hutan pinusnya, desa wisata Buntudatu Mengkendek juga menghadirkan daya tarik kuliner.
Terlebih bagi wisatawan yang ingin menikmati kuliner lawas untuk bernostalgia. Sebut saja La’pa’ dua’ kayu, sokko’, piong bale, dan piong manuk. Para penggemar kafein wajib mencoba sensasi minum kopi Toraja di alam bebas.
Wisata Kebudayaan yang Cukup Bervariasi
Anda tentu tahu jika Toraja sangat terkenal dengan rumah adat Tongkonannya. Karena itu, pengelola desa wisata Buntudatu Mengkendek berinovasi dengan mengembangkan homestay berkonsep semi Tongkonan.Agar pariwisata yang ditawarkan tidak terkesan monoton, masyarakat turut menghadirkan berbagai atraksi kebudayaan.
Penampilan atraksi kebudayaan ini tak sekedar menjadi hiburan rakyat saja, namun diharapkan bisa mendongkrak sektor pariwisata. Atraksi yang biasa dipertontonkan meliputi Rambu Tuka’, Ma’Katirra’, Rambu Solo’ dan Ma’ Bugi’.
Selain bertani dan berternak, sejumlah masyarakat di Buntudatu Mengkendek juga memiliki mata pencaharian sebagai pengrajin kayu maupun bambu. Potensi ini semakin berkembang dengan kemajuan sektor wisata di desa tersebut.
Post a Comment for "Desa Wisata Buntu Batu Mengkendek dan Juga Daya Tariknya"
Post a Comment