Keunikan Upacara Adat Pernikahan Toraja, Simak Penjelasannya

TondokToraya.Com - Upacara adat pernikahan Toraja ini terbilang cukup unik, sehingga mampu membuat penasaran banyak orang. Tana Toraja memang terkenal dengan destinasi wisata alam dan kebudayaannya yang kental. 
 
Sehingga, hal tersebut sangat menarik perhatian wisatawan manca daerah. Untuk kali ini akan membahas mengenai fakta unik mengenai upacara adat pernikahan dari Tana Toraja, yakni sebagai berikut.

Mengenal Keunikan Upacara Adat Pernikahan Toraja

Uniknya, upacara adat pernikahan suku Toraja ini, pengantin tidak perlu menggelar pernikahan secara agama. Melainkan pernikahan dapat disahkan oleh pemangku adat yang sudah dihormati. Proses tersebut biasa disebut dengan Aluk Rampanan Kapa'. 
 

Lantas, apa itu Rampana Kapa'? Adat tersebut merupakan pesta dalam pernikahan Toraja. Para pengantin akan memakai pakaian khas adat Toraja selama menjalankan prosesi dalam pernikahan. Istilah lain dari Rampanan Kapa' yaitu Rambu Tuka.

Dalam upacara pernikahan di dalam adat Toraja juga masih mengenal sistem kasta. Hal tersebut biasanya digunakan dalam menentukan keberlangsungan pesta pernikahan sesuai dengan golongan. 
 
Nah, untuk jenis pesta pernikahan dibedakan menjadi 3, yakni dilakukan oleh kasta tertinggi, kasta menengah, dan kasta terendah. Untuk memahami lebih dalam, simak penjelasan detail mengenai kasta dalam pernikahan adat Toraja tersebut.

Macam-Macam Upacara Pernikahan Adat Toraja Berdasarkan Kasta

Seperti yang sudah dijelaskan, upacara adat pernikahan Toraja dibedakan menjadi tiga berdasarkan kastanya. Walaupun begitu, bukan berarti tidak mengikat, melainkan semua tergantung pada kemampuan serta keinginan kedua belah mempelai. 
 
Nah, buat kamu yang penasaran terkait macam-macam upacara adat pernikahan yang dilakukan suku Toraja, silahkan perhatikan penjelasannya berikut ini.

1. Adat Pernikahan Rompo Allo

Rampo Allo merupakan kasta tertinggi dalam pesta pernikahan adat Toraja. Biasanya yang menggelar upacara adat Rompo Allo ini yaitu masyarakat Toraja yang berdarah bangsawan. Rampo Allo ini dilakukan dengan cara bertahap serta membutuhkan waktu yang terbilang cukup lama.

Untuk tahapan paling awal yaitu acara lamaran yang dilakukan dengan adat Toraja langsung. Pihak keluarga calon pengantin laki-laki nantinya akan datang ke rumah calon mempelai perempuan. 
 
Hal tersebut dilakukan guna untuk melakukan penyelidikan. Pihak laki-laki akan memastikan bahwa calon mempelai wanita benar-benar masih lajang dan belum dilamar seseorang. Setelah itu, melanjutkan tahapan berikutnya, yaitu prosesi lamaran. Saat prosesi lamaran, keluarga pengantin pria akan mengutus perwakilan untuk membawakan Umba Pangan atau sirih pinangan.

Jika tahapan tersebut sudah selesai, maka kedua mempelai bisa langsung menggelar pernikahan secara adat dan agama. Dalam pesta pernikahan adat tersebut, akan diiringi dengan musik, serta tarian untuk mengawal pengantin berjalan menuju pelaminan.

2. Adat Pernikahan Rompo Karoeng

Upacara adat pernikahan Toraja dalam Rompo Karoeng ini biasanya digunakan para masyarakat Toraja yang mempunyai kasta menengah. Pesta pernikahan Rompo Karoeng ini biasanya dilakukan di rumah pengantin perempuan pada sore hari. 
 
Untuk susunan adat ini juga terbilang lumayan banyak, salah satunya dilengkapi dengan acara pantun pernikahan supaya acaranya lebih meriah.

Namun, sebelum pesta pernikahan berlangsung, kedua mempelai harus melakukan beberapa tahapan terlebih dahulu. 
 
Dimulai dengan pihak pria mengutus beberapa perwakilan untuk membawakan sirih pinangan ke pihak mempelai wanita. Jika lamaran telah diterima pihak wanita, langkah berikutnya yaitu menentukan upacara adat pernikahan.

3. Adat Pernikahan Rompo Bobo Bonang

Rompo Bobo Bonang ini menjadi suatu pesta upacara adat yang dilakukan oleh kasta paling rendah dalam masyarakat Toraja. 
 
Upacara adat tersebut hanya dilakukan dalam tempo 1 hari saja. Pada umumnya, prosesi pernikahan adat Rompo Bobo Bonang ini dilakukan pada malam hari. 
 
Para rombongan pihak pria akan datang ke kediaman pihak wanita. Hal tersebut dilakukan sebagaimana meminta perizinan dari pihak keluarga wanita untuk menikahinya. Jika sudah mendapat persetujuan, kedua belah pihak akan langsung melakukan perjamuan makan malam.

Demikian pembahasan mengenai Keunikan Upacara adat Pernikahan Toraja. Seperti yang sudah dijelaskan, dalam upacara adat pernikahan pun, pemerintahan Toraja masih menggunakan sistem Kasta. Walaupun begitu, dalam pengesahan pernikahan kedua mempelai masih tetap sama, hanya pesta pernikahannya saja yang berbeda.

Post a Comment for "Keunikan Upacara Adat Pernikahan Toraja, Simak Penjelasannya"