Tuak Khas Suku Toraja, Pelepas Dahaga Warisan Nenek Moyang


Tuak Khas Suku Toraja menjadi salah satu minuman yang paling dicari pengunjung ketika bertandang ke daerah tersebut. Minuman tradisional ini memiliki daya pikat tersendiri. Sebelum berkunjung ke Tana’ Toraja ada baiknya untuk mengenal minuman yang satu ini.

Ketika berkunjung ke daerah baru biasanya apa yang langsung Anda cari? Destinasi wisata atau hidangan khasnya terlebih dahulu bukan? Tentu saja kita perlu mengisi tenaga terlebih dahulu dengan mencari makanan atau sekedar pelepas dahaga.

Apabila berkunjung ke Tana’ Toraja jangan lewatkan minuman yang satu ini. Minuman ini terkenal memiliki kandungan alkohol. Namun, dibalik itu ada segudang fakta menarik yang jarang diketahui.

Mengenal Tuak Khas Suku Toraja

Minuman ini merupakan warisan dari leluhur suku Toraja yang terjaga hingga kini. Pembuatannya berasal dari air pohon aren atau enau, getah ini akan dimasak menjadi tuak. Masyarakat setempat menyebut pohon ini sebagai Inru atau Nira.

Dari bahan dasarnya sudah memiliki rasa yang manis. Umumnya, bahan yang digunakan untuk  membuat tuak juga digunakan sebagai bahan baku utama gula aren yang kita kenal sampai saat ini.

Ketika dibuat menjadi minuman bernama Tuak, ternyata semakin terkenal sampai sekarang. Selain menjadi pelepas dahaga ternyata minuman ini memiliki kandungan baik untuk tubuh.

Banyak yang menyebutkan jika belum mencoba tuak maka belum afdol menginjak Tana’ Toraja. Inilah kenapa para wisatawan langsung penasaran untuk mencicipinya sendiri.

Proses Pembuatan Minuman Tuak Toraja

Untuk mendapatkan minuman ini masyarakat setempat mempertahankan proses pengolahanya sampai saat ini. Pengambilan getah nira akan langsung diolah dan mencampurnya dengan kulit kayu sirih atau kayu resak. Tanaman yang terkenal sebagai manggis hutan ini membuat cita rasa khasnya.

Setelah itu ditambahkan ramuan yang sudah jadi sebelumnya. Jika sudah nantinya akan didiamkan selama beberapa saat bahkan hari hingga mengalami proses terfermentasi. Ketika proses inilah minuman tersebut akan memiliki kandungan alkohol.

Rasa dari tuak ini termasuk ke cenderung pahit dan masam. Tuak khas suku Toraja ini memiliki nama lain yaitu Ballo Pai. Warga setempat memanggil minuman ini dengan sebutan tersebut.

Jenis tuak yang kini ada di Toraja sendiri cukup bervariasi. Mulai dari Tuak dengan campuran ragi atau Ballo Ase. Ada juga Ballo Tala’, wisatawan bisa membeli tuak ini untuk merasakan bagaimana ketenarannya.

Sajian Wajib dalam Upacara Adat

Menariknya, minuman beralkohol ini termasuk jamuan wajib untuk masyarakat suku Toraja. Bahkan ketika berlangsung upacara adat, bisa dipastikan Tuak menyertainya.

Misalnya Rambu Solo’, perayaan ulang tahun, bahkan ketika bergotong royong. Biasanya semua acara yang melibatkan tenaga akan membutuhkan dopingan jamuan ini. Tidak heran jika akhirnya tuak menjadi legenda.

Legal Untuk Semua Kalangan

Perlu Anda ketahui Tuak khas suku Toraja ini meski beralkohol namun bisa dikonsumsi semua usia dan kalangan. Bahkan dari anak-anak sampai lanjut usia yang berada di suku ini bisa mencobanya. Tidak memandang strata sosial juga, seperti yang tertulis di adat mereka.

Ini semacam ini menjadi adat istiadat yang turun temurun. Selain itu, minuman ini juga tidak berbahaya. Bahkan memiliki khasiat untuk membantu menghangatkan tubuh orang yang meminumnya. Asalkan tidak berlebihan minuman ini tidak akan membuat mabuk.

Tuak khas suku Toraja ini bisa Anda cicipi jika penasaran ketika berkunjung langsung. Namun tetap mematuhi aturan dan menghormati adat istiadat setempat.

Post a Comment for "Tuak Khas Suku Toraja, Pelepas Dahaga Warisan Nenek Moyang"