Mengenal Tradisi Ma'Lettoan Acara Adat Masyarakat Toraja


Tradisi Ma'Lettoan Acara Adat Toraja - Tradisi Ma'Lettoan atau Lettoan merupakan salah satu ritual adat masyarakat Toraja yang unik dan menarik. Acara ini rutin dilakukan pada saat syukuran atau juga perayaan hari besar seperti hari raya Natal. 
 
Masyarakat Toraja dikenal dengan berbagai tradisi dan upacaranya. Mereka memegang teguh dan menjaga adat dan budaya nenek moyang mereka sejak dulu.

Mungkin salah satu tradisi yang sudah umum dikenal adalah upacara Rambu' Solo yaitu upacara berkabung atau kematian. Selain upacara Rambu' Solo, ternyata ada upacara lain yang tak kalah menariknya yaitu Upacara Rambu' Tuka. 

Jika upacara Rambu' Solo merupakan ritual kematian, maka upacara Rambu' Tuka merupakan acara syukuran. Salah satu ritual dalam Upacara Rambu Tuka yaitu Tradisi Ma'Lettoan. 
 
Inilah salah satu tradisi unik, dimana masyarakat mengarak rumah adat tongkonan yang dipenuhi babi. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur dan juga persaudaraan.

Tradisi Ma'Lettoan Acara Adat Masyarakat Toraja

Dalam masyarakat Toraja, Upacara Ma'Lettoan tidak dilakukan begitu saja. Sebab menurut adat, tradisi ini melambangkan kebesaran. Untuk menjalankan tradisi Ma'Lettoan membutuhkan modal yang cukup besar, seperti membeli babi. 
 
Oleh karena itu upacara ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang mampu secara finansial. Dalam menjalankan tradisi ini juga perlu memperhatikan aturan dan tata cara yang berlaku. 

Beberapa Tahapan Dalam Tradisi Ma'Lettoan, Sebagai Berikut:

Sebelum melaksanakan upacara Ma'Lettoan diawali dengan mangrara Banua. Dalam bahasa Toraja, 'rara' berarti darah. Mangrara artinya meneteskan darah hewan, yaitu proses penyembelihan hewan (babi) sebagai tanda syukur kepada Tuhan atas penyertaan dan nikmat-Nya. 
 
Acara Mangrara Banua biasanya dirayakan secara berbeda untuk setiap keluarga yang bersangkutan. Ada yang merayakannya selama satu hari (Banua disangalloi), 2 hari (Banua diuangalloi) dan 3 hari (Banua ditallungalloi). 

Setiap hari tersebut juga memiliki kegiatan yang berbeda seperti mentomaua dan ma'pasitama, yaitu proses berkumpulnya seluruh keluarga besar untuk mempererat tali kekerabatan. 
 
Ada pula prosesi ma'pabenda tadoran, yaitu menanam pohon cendana di pekarangan. Jumlah babi yang disembelih pada acara Mangrara Banua bervariasi tergantung jumlah hari perayaan dan kemampuan keluarga.

1. Prosesi Tahapan Ma'Lettoan

Lalu Selanjutnya, setelah rangkaian acara Mangrara Banua itu selesai, masyarakat memulai ritual Ma'Lettoan Baik. Tahapan dalam proses ini adalah:

2. Digaragan Lettoan (Pembuatan Lettoan)

Digaragan Lettoan adalah proses pembuatan lettoan. Model lettoan yang dibuat bervariasi untuk setiap keluarga. Ada yang membuat lettoan ini dengan satu tingkat, dua tingkat hingga tiga tingkat. 
 
Surat-surat ini kemudian dihiasi dengan janur, daun tabang dan sirri-sirri (daun puring). Kadang-kadang lettoan juga dihiasi dengan maa' sejenis kain pusaka Toraja dan parang pusaka Toraja.

3. Dibulle (Diarak)

Lettoa yang sudah jadi kemudian diusung dan dibawa ke halaman rumah tempat upacara digelar. Orang yang menyandang lettoan ini juga diatur menurut keluarga keluarga dari yang tertua sampai yang termuda. Di atas lettoan ini juga biasanya ada yang duduk sambil memainkan alat musik.

Yaitu Pa'pono-poni atau pa'pelle atau Pa'Barrung, alat musik tiup yang terbuat dari batang padi berbentuk seperti terompet. 
 
Sambil membawa Lettoan ini, masyarakat pun turut menyanyikan lagu dan bersorak kegirangan. Lagu yang dibawakan adalah kesenian Ma'Bugi yaitu menyanyi dan bergoyang sambil berjalan.

4. Dirempun (Dikumpulkan)

Usai proses tandu, Lettoan melanjutkan dengan mengumpulkan babi yang akan dijadikan hewan kurban. Biasanya dibuat kandang sementara di pekarangan. 
 
Selain acara tersebut, pada pentas ini juga diadakan acara kesenian seperti Manimbong untuk laki-laki dan Ma'dandang untuk perempuan. Manimbong adalah acara menyanyi untuk tujuan memuji Tuhan. Sedangkan Ma'dandan artinya berbaris berbaris bagi perempuan.

5. Ditunu (Disembelih)

Prosesi terakhir dalam acara Ma'Lettoan adalah penyembelihan babi kemudian dibagikan kepada keluarga dan masyarakat. Daging babi ini juga dapat dipotong dan juga dibagikan berdasarkan strata sosial masyarakat.

Itulah sedikit ulasan singkat mengenai Mengenal Tradisi Ma'Lettoan Acara Adat Masyarakat Toraja yang ada di Sulawesi Selatan. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Mengenal Tradisi Ma'Lettoan Acara Adat Masyarakat Toraja"