Makna Tradisi Adu Kaki Atau Sisemba Yang Ada di Toraja


TONDOKTORAYA.com - Kekayaan alam serta budaya di Indonesia memanglah sangat banyak, sehingga tidak akan habis jika di explore terus menerus. Bahkan seluruh dunia pun sudah mengakui hal tersebut, karena memang semua tradisi dan budaya selalu dikenal banyak masyarakat luar. 
 
Selain itu, sekarang juga ada banyak yang tertarik dengan pembahasan, makna tradisi adu kaki sisemba di suku Toraja. Hal ini mungkin sudah dikenal oleh sebagian orang, terutama bagi warga di negara Indonesia sendiri.

Selain itu dari banyaknya kekayaan dan budaya di Indonesia, hal tersebut juga menjadikan wisatawan luar untuk datang berkunjung. Bahkan ternyata Indonesia juga mempunyai banyak sekali tradisi yang turun temurun, dan selalu dilakukan oleh warga sekitarnya. 
 
Biasanya tradisi yang akan dilakukan tersebut bertujuan untuk menghargai leluhurnya, atau ada juga yang menjadikannya sebagai ungkapan rasa syukur suatu hal. Namun tidak semua wilayah di Indonesia masih menjalankan tradisi turun temurun itu, tapi kebanyakan adalah berasal dari suku terdalam seperti Toraja.

Makan Tradisi Adu Kaki Atau Sisemba di Toraja

Sedangkan beberapa daerah di negara Indonesia mempunyai berbagai tradisi unik yang kadang memang tidak biasa. Apalagi saat mereka akan mengungkapkan rasa syukur, biasanya beberapa wilayah sering mengadakan semacam tradisi khas. 
 
Salah satu tradisi yang masih kental dan dijalankan oleh warganya adalah adu kaki sisemba, dimana hal ini bisa kamu temukan saat berkunjung ke wilayah Toraja Sulawesi Selatan.

Apa Itu Adu Kaki Atau Sisemba ??

Dalam tradisi sisemba ini merupakan salah satu adat yang sudah turun temurun dari masyarakat Toraja dan dilaksanakan dengan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur usia melakukan panen padi. Bahkan setiap tahun warga Kande Api akan menggelar tradisi ini dan membawa berbagai macam makanan khas misal seperti piong atau nasi bambu. 

Biasanya tradisi ini juga akan diisi dengan tarian Ma'gellu serta Ma'lambuk dan diikuti oleh semua warga secara ramai-ramai. Sedangkan para tetua akan memberikan wejangan berupa pesan leluhur tentang aturan bertani, sehingga semua warga selalu memadati lokasi tradisi saat berlangsung.

Apakah Tradisi Adu Kaki Sisemba Hanya Dilakukan oleh Laki-Laki?

Mungkin sesuai dengan namanya, bahwa tradisi ini kebanyakan akan diikuti oleh warga laki-laki yang nantinya saling beradu kekuatan dengan cara menendangkan kakinya. Tradisi ini juga biasanya dilakukan secara berkelompok dan ada juga anak laki-laki berusia 10-15 tahun yang mengikutinya. 

Setelah pertarungannya selesai maka para petarung akan berkumpul, kemudian mereka mengambil alih area permainan. Mengapa hanya anak laki-laki saja yang melakukannya? 
 
Hal tersebut karena tradisi ini dapat dikatakan sangat brutal, keras, dan bisa menyebabkan cedera kaki. Oleh karena itu perempuan hanya diperbolehkan melihat saja dan laki-laki yang mengikuti tradisinya.

Makna dari Tradisi Adu Kaki Sisemba di Toraja

Mungkin kamu sudah mengetahui bahwa di negara Indonesia terkenal dengan banyaknya budaya serta tradisinya, selain itu di setiap wilayah pun mempunyai cara yang berbeda. Terutama saat seseorang sedang mendapatkan hasil panen melimpah, maka mereka akan melakukan suatu tradisi untuk merayakannya. 

Salah satunya adalah tradisi adu kaki sisemba di Toraja, dimana setiap warganya akan mempersembahkan sebuah tontonan adu kekuatan antara laki-laki. 
 
Sedangkan makna tradisi ini adalah untuk mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian hasil panennya dan biasa dilakukan setiap tahun. Itulah informasi makna tradisi adu kaki atau sisemba yang biasa dilakukan oleh warga Toraja.

Post a Comment for "Makna Tradisi Adu Kaki Atau Sisemba Yang Ada di Toraja"