Sangat Dipegang Teguh Hingga Kini, Berikut 4 Falsafah Suku Toraja!

TONDOKTORAYA.com - Indonesia mempunyai banyak sekali budaya, dan bahkan sudah terkenal di belahan dunia. Berbagai macam budaya tersebut juga berasal dari suku berbeda, salah satunya dari suku Toraja. 

 

Beberapa masyarakat di luar wilayah tersebut bahkan merasa tertarik untuk membahas seputar falsafah suku Toraja. Hal itu merupakan salah satu bentuk menghargai kebudayaan yang berasal dari daerah lain.

Toraja sendiri juga menjadi salah satu suku yang mempunyai banyak budaya, wisata kuliner, serta kekerabatan yang masih terjalin erat. 

Berikut 4 Falsafah Suku Toraja

Hal itulah yang juga menjadi salah satu daya tarik dari suku tersebut, dan membuat banyak wisatawan penasaran untuk datang berkunjung. Sementara itu, falsafah sendiri juga dapat dikatakan sebagai pegangan hidup, dan Toraja masih memegang erat hal tersebut. 

Bahkan hal ini juga menjadi salah satu hal yang membuat Toraja masih menjaga kekerabatan, serta kekompakan di dalam merayakan upacara adat istiadat. Selain itu, di tanah Toraja juga masih kental menyimpan puluhan adat atau tradisi yang terus dilakukan agar tetap lestari.

Falsafah Suku Toraja yang Sangat Terkenal dan Menginspirasi

Ya, sebagai salah satu suku pedalaman yang tergolong cukup terkenal di Tanah Air, tentu saja Toraja mempunyai adat istiadat dan juga daya tarik tersendiri. Bahkan Toraja juga populer dengan falsafahnya.

 

Nah, falsafah atau pegangan hidup inilah yang senantiasa diingat serta diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Penasaran bukan dengan falsafah yang dipegang suku Toraja? Silahkan kamu simak beberapa informasi di bawah ini.

1. Falsafah Misa Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate

Secara harfiah sendiri falsafah ini mempunyai arti sebagai, "Satu pendapat membuat kita hidup, banyak ego pendapat pribadi menyebabkan kita mati". Selain itu, makna dari falsafah ini yaitu untuk mengajak kita agar selalu bersatu di dalam menghadapi semua persoalan yang terjadi. 

Sedangkan bagi masyarakat Toraja, pepatah ini sudah mendarah daging dan menjadi identitas dimanapun mereka berada. Bahkan beberapa organisasi mahasiswa yang merupakan penulis terkenal di Makassar juga menjadikan falsafah ini sebagai motto. Sebab, mereka menganggap ini sangat bermanfaat bagi masa depan.

2. Falsafah Budaya Malongko atau Masiri

Mungkin seperti di dalam budaya masyarakat Bugis, ternyata di tanah Toraja juga menganut falsafah "Malongko" atau "Masiri" yang berarti "Malu ketika melakukan hal-hal tidak terpuji". 

 

Selain itu di suku tersebut juga terdapat aturan tertulis yang disertai sanksi, sehingga budaya malu dalam masyarakat Toraja sukses membuat warga lain mengurungkan niat jahatnya. Oleh karena itu banyak wisatawan yang menginspirasi budaya di suku ini, sebab sangat menjaga perilaku sosialnya.

3. Falsafah Unturu Aluk Sola Pemali

Pepatah atau falsafah ini juga mempunyai arti yang sangat positif, dan tetap dipegang teguh oleh masyarakat Toraja. Sedangkan untuk artinya sendiri adalah " Pantangan yang berlaku di dalam lingkungan Toraja maupun saat pergi ke daerah lain, supaya nantinya dihargai oleh siapapun dan tidak mendapat malu". 

Selain itu contoh dari falsafah ini adalah, saling menghormati orang yang lebih tua dan suka menolong sesama. Sedangkan contoh pamali atau pantangan di Toraja ini adalah tidak boleh menginjak atau menyia-nyiakan makanan, serta menikahi saudara atau kerabat sendiri.

4. Falsafah Tallu Lolona

Pepatah yang dipegang oleh masyarakat Toraja ini juga menyimpan hal positif, yaitu berarti "Harus senantiasa hidup berdampingan dalam keharmonisan". 

 

Hal ini juga termasuk ke kearifan lokal masyarakat Toraja, serta mampu membantu terjaganya lingkungan yang ideal bagi manusia hingga tumbuhan. Selain itu bagi kamu yang sudah memiliki keturunan, padi melimpah, atau hewan kerbau maka termasuk ke golongan orang bahagia di sisa hidupnya.

Nah, itu tadi merupakan sederet falsafah suku Toraja yang selalu dipegang teguh oleh masyarakat disana. Selain itu, falsafah tersebut juga menjadikan para wisatawan terinspirasi untuk lebih jauh mengenal suku satu ini.