Kenali Ritual Ma'nene Suku Toraja, Bersihkan Jenazah Leluhur!

Ritual Ma'nene Suku Toraja menjadi salah satu tradisi budaya yang ada di Indonesia. Adapun tradisi khas Suku Toraja ini merupakan ritual membersihkan jenazah para leluhur yang sudah meninggal selama puluhan tahun, bahkan ratusan tahun lamanya.

Jenazah para leluhur tersebut sangat awet dan kering. Bahkan, semua bagian tubuhnya terlihat jelas dan juga tampak mengeras. Hal ini disebabkan karena jenazah sudah diberikan obat pengawet sebelum dimasukkan ke peti mati dan dikuburkan di Londa.

Sesudah itu, mereka akan mengenakan pakaian kepada jenazah dan meletakkan berbagai barang dan makanan yang disukai jenazah di kuburannya.

Sejarah Ritual Ma'nene Suku Toraja

Adapun tradisi Ma’nene ini bermula dari Pong Rumasek yang merupakan seorang pemburu binatang. Pada saat itu, Pong menemukan jenazah yang keadaannya terlihat sangat memprihatinkan.
 

Setelah itu, Pong membawa pulang jenazah tersebut ke rumah untuk dikenakan baju yang layak selanjutnya dia menguburkannya ke tempat yang aman.

Sesudah itu, Pong mendapatkan banyak keberkahan, mulai dari hasil pertanian yang panennya lebih cepat dan lebih bagus dan masih banyak lagi yang lainnya.

Akhirnya muncul anggapan jika kebaikan yang hadir pada Pong tersebut karena dirinya sudah menghormati dan merawat orang lain, meskipun orang tersebut sudah tak bernyawa lagi.

Sebagai Cara Memperhatikan Mendiang Nenek Moyang

Adapun ritual Ma'nene ini masih termasuk dalam rangkaian upacara  Rambu Solo' (kematian). Hingga saat ini, ritual ini masih dipertahankan oleh masyarakat suku Toraja. Ma'nene diyakini sebagai cara memperhatikan mendiang nenek moyang.

Mereka memiliki keyakinan jika masyarakat tidak menghormati arwah-arwah leluhur, maka arwah leluhur pun akan mengabaikan keluarganya.

Tak hanya itu saja, mereka juga memiliki keyakinan jika kerabat yang menghormati leluhur yang sudah meninggal, maka leluhur tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi kerabat yang masih hidup.
 
Dengan memperhatikan dan merawat mendiang nenek moyang tersebut, ada perasaan akrab dan memperoleh perlindungan dari leluhur yang sudah  meninggal tersebut.

Pelaksanaan Ritual Ma'nene

Untuk pelaksanaan Ritual Ma'nene suku Toraja ini pada umumnya akan dilakukan setiap bulan Agustus. Jadi, pada saat tersebut masyarakat akan membuka peti dan mengeluarkan jenazah leluhurnya.

Sebelum melangsungkan ritual ini, ada salah satu hal yang perlu Anda lakukan. Ini menjadi persyaratan ritual ini. Salah satunya yaitu, untuk membuka kuburan/patane, maka pihak keluarga leluhur harus mengorbankan binatang paling tidak seekor.

Patane adalah sebuah kuburan yang berbentuk seperti rumah yang khusus digunakan untuk menyimpan jenazah.

Tak hanya  itu saja, keluarga juga bisa mengorbankan beberapa hewan agar bisa menggenapi kurban yang dianggap belum cukup ketika pelaksanaan penguburannya.

Sebab bagi sebagian besar masyarakat Toraja, mengorbankan hewan yang cukup adalah keharusan. Tujuannya supaya bisa memperoleh tingkat kehidupan abadi yang tingg. Oleh sebab itu, dibutuhkan banyak kurban sesuai kesepakatan keluarga saat sebelum upacara Ma'nene dilaksanakan.

Ritual Ma’nene tidak hanya prosesi membersihkan jasad dan mengenakan baju baru saja. Akan tetapi, ritual ini punya makna yang sangat mendalam.

Perlu Anda tahu, dulu makanan kesukaan yang disajikan di dekat kuburan jenazah dilarang keras untuk dimakan. Namun, saat ini Suku Toraja membuat sesaji makanan untuk dimakan bersama-sama.

Ritual Ma’nene Suku Toraja ini menggambarkan betapa penting hubungan antar anggota keluarga untuk masyarakat Toraja, terlebih lagi pada mereka yang telah meninggal dunia  lebih dulu. Hubungan keluarga mereka tidak akan pernah terputus, meskipun kematian sudah memisahkan mereka.

Post a Comment for "Kenali Ritual Ma'nene Suku Toraja, Bersihkan Jenazah Leluhur!"