Makna dan Cara Pembuatan Kue Bannang Bannang Khas Toraja
Kue Bannang bannang khas Toraja bisa menjadi salah satu oleh-oleh yang wajib Anda bawa pulang setelah mengunjungi suku Toraja.
Toraja sendiri merupakan salah satu suku di Sulawesi Selatan yang sangat unik dan kaya akan budaya. Mulai dari rumah adat hingga upacara adatnya yang sangat menarik.
Selain itu, Toraja juga memiliki banyak makanan khas yang sangat lezat dan wajib untuk Anda cicipi ketika berkunjung ke sana.
Berbagai makanan tersebut pastinya juga cocok dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk dibagikan kepada keluarga maupun teman-teman.
Mengenal Bannang Bannang Khas Toraja
Banyak sekali makanan khas Toraja yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. Misalnya yaitu kerupuk jintan yang terbuat dari terigu, telur, dan jintan. Rasanya gurih dan sering dijadikan sebagai camilan maupun teman makan nasi.Kemudian terdapat deppa tori yaitu kue yang terbuat dari campuran tepung beras dan gula merah, rasanya manis dan teksturnya pun lembut.
Terdapat satu lagi makanan yang sangat menarik dan pastinya lezat, yaitu bannang bannang. Kue satu ini memiliki bentuk seperti rambut yang saling menyilang dan sulit dipisahkan, karena itu pun ia juga sering disebut sebagai kue rambut.
Bannang bannang khas Toraja yang memiliki bentuk seperti benang atau rambut kusut yang pangkal dan ujungnya tidak tahu ada di mana ternyata menggambarkan beberapa makna dan filosofi mendalam.
Makna pertama, sebagai manusia kita tidak perlu mempermasalahkan siapa kita dan darimana asal usul kita asalkan semua yang akan kita lakukan adalah mulia atau baik maka lakukanlah.
Makna kedua yaitu sebagai penggambaran kehidupan pernikahan atau kehidupan berumah tangga sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan tidak akan bisa dipisahkan hingga maut memisahkan.
Semakin kusut kue maka akan semakin sulit pula untuk dipisahkan. Selain bentuk kue, rasanya pun juga memiliki makna tersendiri.
Rasa gurih dan manisnya menggambarkan sebuah harapan perjalanan dari pernikahan hingga proses berumah tangga yang manis.
Karena makna dan filosofinya yang sangat baik inilah kue bannang-bannang selalu disajikan dalam acara lamaran maupun pernikahan di Sulawesi Selatan.
Cara Pembuatan
Bannang bannang khas Toraja terbuat dari bahan beras putih yang sudah digiling atau ditumbuk hingga halus, air, dan juga gula merah. Pembuatannya yaitu dengan cara digoreng. Nah, jika Anda penasaran bagaimana cara membuat makanan satu ini berikut adalah cara pembuatannya.Pertama beras putih yang sudah digiling atau ditumbuk hingga halus dicampur dengan gula merah dan air. Kemudian aduk hingga merata dan teksturnya encer.
Lalu diperlukan wadah berupa batok kelapa yang dibentuk seperti timba yang dilengkapi dengan pegangan.
Batok tersebut juga dilubangi kecil-kecil sebagai jalan keluarnya adonan. Jika adonan kue sudah jadi dan siap digoreng maka adonan tersebut dimasukkan dalam batok tersebut lalu langsung dituangkan ke dalam wajan berisi minyak kelapa yang sudah panas.
Batok tersebutlah yang akan membuat kue berbentuk benang kusut. Selama proses penggorengan, gula merah yang sudah dihaluskan juga ditaburkan di atas adonan yang digoreng tersebut.
Jika kue sudah tampak matang selanjutnya bisa diangkat lalu dilipat menggulung. Kue pun sudah jadi dan siap disajikan. Proses pembuatan kue bannang bannang khas Toraja ternyata tidaklah terlalu sulit.
Jadi jika Anda belum bisa membeli kuenya langsung di Toraja maka Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. Namun, pastikan untuk berhati-hati agar kue tidak gosong selama digoreng. Selamat mencoba!
Post a Comment for "Makna dan Cara Pembuatan Kue Bannang Bannang Khas Toraja"
Post a Comment