Upacara Adat Rompo Bobo Bonang Pesta Perkawinan di Toraja


TondokToraya.Com - Upacara adat rompo Bobo Bonang adalah salah satu tradisi di Tana Toraja. Setiap daerah pasti memiliki adat pernikahan masing-masing. Toraja memiliki tradisi unik entah perihal pernikahan, kematian, dan lain sebagainya. Kita patut bangga dengan keragaman budaya dan tradisi di Indonesia.

Ketahui Upacara Adat Rompo Bobo Bonang

Upacara adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang memiliki aturan dan budaya tertentu sesuai dengan tujuan. 
 
Sedangkan upacara pernikahan yaitu kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka menyambut moment sakral. Pernikahan sebagai peristiwa penting bagi manusia, sebab mereka biasanya memiliki impian-impian yang akan di ungkap di dalamnya.

Suku Toraja memiliki 2 upacara yakni kematian dan perkawinan. Upacara kematian biasa disebut Rambu Solo. Sedangkan tradisi pernikahan Toraja memiliki 3 tradisi, yakni Rompo Karoeng, Bobo Bonang dan Allo.

Tradisi Suku Toraja

Populasi orang Toraja sekitar 1 juta jiwa, sedangkan 500.000 jiwa di antaranya berada di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Mamasa, Sulawesi Barat. Toraja memiliki tradisi yang dianggap menarik. Tradisi tersebut antara lain:

1.   Upacara Perkawinan Toraja
2.   Pemakaman Toraja Rambu Solo’
3.   Ma’tinggoro Tedong
4.   Tradisi Adu Kaki Sisemba
5.   Ritual Adat Ma’nene
6.   Liang Batu Toraja
7.   Pemakaman Bayi Passiliran

Banyak sekali memang, hingga banyak yang datang langsung dari luar negeri untuk melihat upacara adat di Toraja.

Upacara Perkawinan

Ibadah terpanjang yaitu pernikahan. Pernikahan adalah proses pengikatan antara pria dan wanita, orang-orang biasa menyebut ibadah yang mulia dan suci.

Setiap daerah pasti memiliki tradisi upacara atau adat perkawinan yang memiliki fungsi tersendiri menganut daerah masing-masing. 
 
Jogja memiliki tradisi pernikahan yang tentu berbeda dengan Betawi. Sunda juga memakai aksesoris berbeda dengan Minangkabau. Indonesia sangat kaya akan tradisi dari Sabang hingga Merauke.

Salah satu budaya khas Toraja yakni upacara perkawinan. Upacara adat Rompo Bobo Bonang adalah salah satu tradisi di Toraja. Upacara ini diadakan paling sederhana dan dilakukan 1 hari selesai. 

Nantinya rombongan mempelai pria akan berkunjung ke rumah wanita di tanggal yang sudah ditentukan sebelumnya. Rombongan tadi akan di berhentikan oleh utusan keluarga mempelai wanita. 
 
Mereka akan beri pertanyaan, apakah maksud serta tujuan datang ke rumah pengantin wanita. Apakah mereka datang disebabkan oleh hujan atau sudah terlalu malam.

Keluarga pria pun menjawab bahwa tujuan mereka datang ke kediaman wanita untuk melamar. Tentu saja sesuai adat istiadat suku Toraja. 
 
Kemudian utusan mempelai wanita kembali ke rumah dan memberitahu tujuan pihak pria kepada ayah mempelai wanita. Lalu keluarga pria akan dijemput Ayah pengantin wanita,  akan diajak dalam makan malam. 

Setelah makan malam rampung, maka seluruh keluarga pria pulang. Namun mempelai pria tetap tinggal tanpa ikut pulang ke rumah. 
 
Maka dengan begitu, pria dan wanita tersebut sah menjadi suami istri. Hal tersebut menandakan tradisi upacara perkawinan telah selesai.

Perbedaan Ketiga Pernikahan Adat Toraja

Nah, tentu ketiga adat pernikahan memiliki perbedaan. Upacara adat Rompo bobo bonang  beda dengan Allo dan Karo Eng. Jadi Rompo Allo diselenggarakan oleh kaum bangsawan yang mana biaya sangat besar serta durasi lebih panjang.
 
Sedangkan upacara adat Rompo Karo Eng adalah proses lebih lama daripada Bobo Bonang, jadi lamaran terlebih dahulu baru keluarga mempelai wanita akan menentukan kapan diadakan pernikahan. Beda tipis dengan adat DI Yogyakarta.

Upacara adat Rompo Bobo Bonang unik sekali ya! Apakah di daerahmu juga memiliki tradisi pernikahan yang unik?

Post a Comment for "Upacara Adat Rompo Bobo Bonang Pesta Perkawinan di Toraja"