Mengenal Upacara Adat Toraja Rambu Tuka' yang Unik dan Sangat Sakral

TONDOK TORAYA - Upacara adat Toraja Rambu Tuka' memang cukup unik. Masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan adalah satu dari banyaknya suku asli Indonesia. Suku ini yang masih memegang teguh tradisi-tradisi adatnya. Meski sudah memeluk ajaran agama tertentu dan mendalami ilmu pengetahuan, namun upacara adat Toraja tetap tidak absen hingga kini.

Mayoritas masyarakat Toraja memeluk agama Kristen, sebagian yang lain memeluk agama Islam, dan kepercayaan asli nenek moyang Suku Toraja. 
 
Upacara adat di Toraja ada beragam, salah satunya rambu tuka'. Bagi Anda yang masih awam, tentunya bingung dengan istilah tersebut, apalagi bahasa Toraja yang sarat makna.
 

Mengenal Upacara Adat Toraja Rambu Tuka'

Pada saat berbahagia, masyarakat Toraja akan melaksanakan Rambu Tuka’. Tidak ada kesedihan dalam upacara ini, yang ada hanyalah kegembiraan. Upacara ini berkaitan dengan acara syukuran. 
 
Mulai dari acara pernikahan, panen, dan peresmian rumah adat yang baru atau yang baru selesai melakukan renovasi.
 
Upacara ini juga dikenal dengan nama Ma’Bua, Meroek, atau Mangrara Banua Sura’. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Rambu Tuka’.

Maknanya

Rambu tuka' dalam bahasa Indonesia tentu memiliki makna. Rambu yang artinya asap, sementara tuka' yang artinya tanjakan atau ke atas. Upacara adat ini biasanya berlangsung saat matahari belum mencapai puncaknya atau sebelum tengah hari. 
 
Rambu tuka' sendiri bermakna kameloan, artinya kegembiraan atau kebahagiaan seperti upacara pernikahan atau syukuran.

Biaya

Upacara adat Toraja Rambu Tuka' umumnya tidak terlalu menghabiskan uang banyak, tenaga, dan pikiran. Bahkan waktu pelaksanaannya juga relatif singkat, terkadang hanya sehari saja. 
 
Misalnya untuk upacara bagi yang melangsungkan pernikahan atau syukuran atas rumah baru. Perihal waktu dan uang yang akan digunakan untuk upacara adat ini, tergantung dari kesepakatan keluarga yang akan melaksanakan.

Jumlah Orang yang Hadir

Upacara adat Rambu tuka' tidak dihadiri oleh orang yang banyak. Biasanya yang hadir pada upacara adat ini seperti tetangga, orang yang memiliki hubungan darah atau yang mendapat undangan. 
 
Namun bagi wisatawan yang ingin bergabung, biasanya juga diperbolehkan bergabung, misalnya saat upacara pernikahan.

Jenis Hewan yang Dikurbankan

Hewan adalah salah satu harta yang sangat berharga bagi orang Toraja. Hal ini karena sangat dibutuhkan dalam prosesi upacara adat Toraja Rambu Tuka'. Oleh karena itu, harga hewan di Toraja relatif mahal daripada daerah lainnya seperti kerbau dan babi.

Umumnya masyarakat Toraja hanya mengorbankan babi dan sangat jarang yang menyembelih kerbau. Tak hanya itu, biasanya juga menyertakan ayam dan ikan mas sebagai lauk pelengkap dengan cita rasa khas suku Toraja.

Untuk tulang hewan seperti tanduk kerbau atau tengkorak rusa yang disembelih, nantinya akan dipajang di tiang utama rumah adat Toraja (tongkonan) secara vertikal. 
 
Hal ini sebagai penanda bahwa rumah tersebut sering menjadi tempat prosesi upacara adat. Semakin banyak tulang hewan yang dipamerkan, maka semakin sering menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan adat.

Tujuan

Rambu tuka' adalah proses memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas nikmat yang dilimpahkan-Nya. Upacara adat ini juga bisa menjadi momen, setelah sekian lama tak bertemu.

Warna yang Digunakan

Upacara adat ini biasanya menggunakan kain panjang yang melintang di sekitar bangunan lokasi upacara berwarna kuning. 
 
Warga yang datang boleh mengenakan baju apapun yang berwarna terang atau mencolok. Pemilihan warna tersebut sebagai tanda ikut bergembira.

Upacara adat Toraja Rambu Tuka' termasuk adat yang unik dan sakral. Seiring dengan perkembangan zaman, namun upacara adat Toraja tetap tidak absen hingga kini.

Post a Comment for "Mengenal Upacara Adat Toraja Rambu Tuka' yang Unik dan Sangat Sakral"