Mengetahui Nilai Tradisi Dan Prinsip Alkitab Di Toraja


 
Orang Toraja masih terikat dengan adat dan kepercayaan nenek moyang mereka. Pada artikel ini akan dibahas Tradisi Dan Prinsip Alkitab Di Toraja, Kepercayaan asli orang Tana Toraja yang disebut Aluk Todolo, kesadaran bahwa manusia hidup di bumi ini hanya sementara, begitu kuat. 

Nilai Tradisi Dan Prinsip Alkitab Di Toraja

Pada prinsipnya, selama tidak ada yang bisa menghentikan matahari terbenam di barat, kematian tidak bisa ditunda. 
 
Menurut mitos yang hidup di kalangan penganut kepercayaan Aluk Todolo, seseorang yang telah meninggal pada akhirnya akan pergi ke suatu tempat yang disebut puyo di dunia roh, tempat berkumpulnya semua roh. 

Itu terletak di bagian selatan tempat tinggal manusia. Hanya saja tidak semua arwah atau arwah orang yang meninggal secara otomatis bisa masuk ke dalam puyo. Untuk menuju ke sana, perlu didahului upacara penguburan sesuai dengan status sosial semasa hidupnya. 
 
Jika upacara tidak dilaksanakan atau upacara dilaksanakan secara tidak sempurna menurut aluk, maka yang bersangkutan tidak dapat mencapai puyo. Jiwanya akan hilang.

Keyakinan Agama Aluk Todolo

Inilah yang disebut 'angka' atau dharma, yaitu mengikuti aturan yang sebenarnya. Kalau ada yang tidak beres atau biasa disebut aluk (tomma' liong-liong), jiwa orang yang 'perjalanan' akan goyah menuju siruga (surga),” kata Tato' Denna', salah satu adat setempat. tokoh yang dalam stratifikasi keyakinan agama Aluk Todolo dikenal dengan Ne' Sando.

Selama orang yang meninggal belum upacara, dia akan menjadi roh dalam bentuk setengah dewa. Ruh yang merupakan penjelmaan dari jiwa manusia yang telah meninggal, mereka menyebutnya tomebali puang. 
 
Sembari menunggu sesajen untuknya dari keluarga dan kerabat melalui upacara pemakaman, arwah itu diyakini akan terus memperhatikan kehidupan keturunannya.

Oleh karena itu, upacara kematian menjadi penting dan segala aluk yang berhubungan dengan kematian sedapat mungkin harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. 
 
Sebelum menentukan kapan dan di mana jenazah akan dikuburkan, keluarga semua harus berkumpul, hewan kurban juga harus disiapkan sesuai ketentuan. 

Pelaksanaannya harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar kegiatan tersebut dapat diterima sebagai upacara persembahan bagi puang tomebali mereka agar dapat mencapai puyo atau surga. 
 
Dapat dimengerti bahwa dalam setiap upacara pemakaman di Tana Toraja, keluarga dan kerabat almarhum berusaha memberikan yang terbaik. 

Caranya adalah dengan membekali jiwa yang akan bepergian dengan menyembelih hewan-biasanya kerbau dan babi sebanyak-banyaknya. Menurut status sosial atau kedudukan orang yang meninggal. 
 
Semakin tinggi status sosial seseorang, semakin banyak kerbau atau babi belang yang disembelih. Harga kerbau mulai dari 40 juta rupiah hingga 100 juta rupiah. 

Seseorang yang meninggal akan diadakan upacara adat setelah menunggu dua sampai tiga tahun untuk dipungut biaya upacara kematiannya. 
 
Penganut kepercayaan Aluk Todolo percaya bahwa arwah hewan yang dikorbankan dalam upacara kematian akan mengikuti arwah orang yang meninggal sebelumnya ke puyo. Sehingga biaya pemakaman lebih mahal dari biaya pernikahan di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Aluk Todolo

Kepercayaan terhadap Aluk Todolo pada hakikatnya didasarkan pada dua hal, yaitu pandangan terhadap kosmos dan kesetiaan kepada leluhur. Masing-masing memiliki fungsi dan setting tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat. 
 
Jika ada kesalahan dalam pelaksanaannya, katakanlah seperti dalam kasus “menjaga” arwah para leluhur, malapetaka tidak dapat dihindarkan.

Berbagai bentuk tradisi yang dilakukan secara turun-temurun oleh penganut kepercayaan Aluk Todolo
termasuk upacara pemakaman adat Tana Toraja yang terkenal masih bisa disaksikan. 
 
Meski telah terjadi perubahan di sana-sini, adat ini kini tidak hanya dilakukan oleh penganut Aluk Todolo saja, masyarakat Tana Toraja yang sudah beragama Kristen dan Katolik umumnya masih tetap melaksanakannya.

Post a Comment for "Mengetahui Nilai Tradisi Dan Prinsip Alkitab Di Toraja"