Mengenal Keunikan Rumah Adat Tongkonan Khas Suku Toraja


Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beragam adat dan budaya yang turut mempengaruhi tradisi, kepercayaan, kesenian bahkan desain rumah adat, sebut saja tongkonan. 
 
Tidak hanya tradisi dan aktivitas masyarakatnya saja yang menarik untuk dilihat, tongkonan juga cukup menarik untuk diketahui. 
 
Keberadaan tongkonan tidak hanya sebagai tempat berteduh dan beristirahat, tetapi juga memiliki nilai budaya dan berkaitan dengan spiritualitas suku Toraja.

Tongkonan adalah rumah adat Tana Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. 
 
Rumah Adat Tongkonan Khas Suku Toraja sebagai lambang persaudaraan masyarakat Toraja, berdasarkan kekerabatan/keturunan/daging dan darah. Tongkonan merupakan pusat kehidupan masyarakat Toraja. Ritual yang berkaitan dengan tongkonan sangat penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja.

Jenis Rumah Adat Tongkonan

Rumah tongkonan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi dan peran pemimpin suku. Berikut jenis-jenisnya:

Tongkonan Layuk

Rumah ini berperan sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan. Di rumah inilah pengaturan dan peraturan pemerintah dibuat.

Tongkonan Pekamberan

Rumah jenis ini merupakan tempat berlangsungnya pertunjukan. Patung ini terletak di bagian atas rumah tongkonan. 
 
Ada tiga jenis patung kepala kerbau, yaitu putih, hitam, dan belang. Bagi pemilik rumah yang dihormati, patung tersebut ditambah dengan patung kepala naga atau ayam. 
 
Keluarga dari rumah ini juga memiliki kewajiban untuk mewariskan tradisi tersebut kepada generasi berikutnya.

Tongkonan Batu A'riri

Penghuni rumah ini tidak memiliki kedudukan atau wewenang dalam adat. Rumah ini merupakan tempat pelatihan atau pembinaan dari keluarga yang merupakan keturunan pembuat rumah Tongkonan pertama.

Keunikan Rumah Tongkonan

Arsitektur rumah Tongkonan memiliki fungsi dan keunikan tersendiri, simak penjelasannya di bawah ini.

Rumah Tongkonan Memiliki Atap Seperti Perahu

Atap rumah ini berbentuk seperti perahu dan kedua ujungnya berbentuk seperti busur. Menurut legenda Toraja, mereka datang dari utara melalui laut dan terjebak dalam badai dahsyat. Kemudian perahu mereka rusak parah sehingga tidak bisa melaut.

Memiliki Ornamen Unik

Rumah ini memiliki berbagai bentuk ornamen yang unik. Warna yang mendominasi ornamen tersebut adalah merah dan hitam. 
 
Pada bagian atap dan dinding pelana terdapat pola geometris, spiral, dan motif kepala kerbau dan ayam jago berwarna merah, putih, kuning, dan hitam. 
 
Warna-warna ini mewakili berbagai festival Aluk To Dolo (Jalan Leluhur), agama asli Toraja.

Warna memiliki arti yang berbeda:

•    Hitam melambangkan kematian dan kegelapan;
•    Kuning memiliki arti berkah dan kuasa Tuhan;
•    Putih adalah warna daging dan tulang yang berarti kesucian
•    Merah melambangkan warna darah dan kehidupan manusia.

Tanduk Kerbau di Depan Rumah

Di bagian depan rumah, di bawah atap yang menjulang tinggi, masyarakat Toraja memasang tanduk kerbau. Jumlah tanduk kerbau melambangkan banyaknya upacara pemakaman yang telah dilakukan oleh keluarga pemilik tongkonan. 
 
Tanduk kerbau juga melambangkan betapa tingginya derajat keluarga. Semakin banyak tanduk kerbau, semakin tinggi status sosialnya.

Konstruksi Rumah Tidak Menggunakan Paku

Struktur 'Tongkonan' dibangun di atas tiang kayu. Atapnya terbuat dari bambu yang dilaminasi, dan konstruksi kayu rumah dirakit tanpa paku. 
 
Bahan-bahan tersebut dipadukan dengan rotan, daun kelapa dan berbagai jenis kayu seperti jati dan kayu ulin. Rumah Tongkonan menggunakan konstruksi serupa di seluruh area.

Patung Kepala Kerbau

Patung ini terletak di bagian atas rumah tongkonan. Ada tiga jenis patung kepala kerbau, yaitu putih, hitam, dan belang. 
 
Bagi pemilik rumah yang dihormati, patung tersebut ditambah dengan patung kepala naga atau ayam.

Post a Comment for "Mengenal Keunikan Rumah Adat Tongkonan Khas Suku Toraja"