Mengetahui Sejarah dan Identitas Etnis Suku Toraja
Sejarah dan Identitas Etnis Suku Toraja - Budaya tradisional merupakan salah satu aset bangsa yang sangat berarti dan perlu dilestarikan karena memiliki nilai budaya yang tinggi. Selain itu dapat menjadi masukan dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada masyarakat.
Salah satu budaya tradisional yang ada di Indonesia adalah budaya tradisional Suku Toraja. Budaya tradisional Toraja ini mencakup segala aspek yang berhubungan dengan masyarakat, ukiran kayu, rumah adat, upacara pemakaman, musik/tarian, agama, bahasa, dan ekonomi.
Sejarah Suku Toraja
Tators asli memiliki nama lama yang dikatakan dalam literatur kuno mereka sebagai "Tondok Lepongan Bulan Tana Matari 'Allo" yang berarti tanah dengan pemerintahan dan komunitas dewa yang bersatu sebagai satu kesatuan seperti matahari dan bulan.
Agama asli nenek moyang mereka adalah Aluk Todolo yang berasal dari sumber negara Marinding Banua Puan yang dikenal dengan Aluk Pitung Sa'bu Pitung Pulo.
Ketika Belanda masuk, agama Aluk Todolo tergeser oleh misionaris Kristen yang menyebarkan agama di wilayah ini. Namun, adat yang berakar pada konsep Aluk Todolo tetap dijalankan.
Kami masih akan menikmati pertunjukan upacara pemakaman orang tator sebagai pengaruh kuat dari agama nenek moyang mereka.
Menurut data sejarah, masyarakat yang pertama kali menempati wilayah Toraja pada zaman dahulu adalah penduduk yang berpindah dari selatan dengan menggunakan perahu.
Masyarakat Suku Toraja
Masyarakat Suku Toraja
Keluarga
Keluarga ialah kelompok sosial dan juga politik utama di dalam suku Toraja. Setiap desa adalah keluarga besar. Setiap tongkonan mempunyai nama yang digunakan sebagai sebuah nama desa.
Keluarga turut serta menjaga keutuhan desa. Pernikahan dengan sepupu yang jauh (sepupu keempat dan seterusnya) merupakan praktik umum yang memperkuat sebuah hubungan kekerabatan.
Orang Toraja melarang pernikahan dengan sepupu dekat (sampai sepupu ketiga) kecuali bangsawan, untuk mencegah penyebaran kekayaan. Hubungan kekerabatan berlangsung secara timbal balik, dalam arti keluarga besar saling membantu dalam bertani, berbagi dalam ritual kerbau, dan saling membayar hutang.
Kelas Sosial
Pada masyarakat Toraja awal, hubungan keluarga erat kaitannya dengan kelas sosial. Ada tiga tingkat kelas sosial: bangsawan, rakyat jelata, dan budak (perbudakan dihapuskan pada tahun 1909 oleh pemerintah Hindia Belanda).
Tidak boleh menikahi wanita dari kelas bawah tetapi diperbolehkan menikahi wanita dari kelas yang lebih tinggi, ini bertujuan untuk meningkatkan status generasi berikutnya. Sikap merendahkan kaum bangsawan terhadap rakyat jelata masih dipertahankan hari ini untuk alasan martabat keluarga.
Mata Pencaharian Suku Toraja
Mata pencaharian masyarakat ini pada dasarnya adalah bercocok tanam padi di sawah dan sedikit di sawah. Selain padi, mereka juga menanam jagung, sayuran, singkong, ubi jalar, kopi, cengkeh, kelapa, dan markisa.
Dahulu, daerah Toraja dikenal sebagai penghasil kopi yang baik. Ternak terutama kerbau dan babi sangat dibutuhkan untuk melengkapi upacara keagamaannya, untuk makanan sehari-hari mereka memelihara ikan di kolam beternak ayam dan itik.
Identitas Etnis Suku Toraja
Identitas Etnis Suku Toraja
Suku Toraja merupakan suku yang mendiami pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta orang, dengan 500.000 di antaranya masih tinggal di wilayah Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan juga Kabupaten Mamasa.
Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen sementara beberapa menganut agama Islam dan juga kepercayaan animisme yang dikenal dengan sebutan Aluk To Dolo.
Demikian ulasan singkat mengenai apa saja Sejarah dan Identitas Etnis Suku Toraja yang perlu kita ketahui dan pelajari langsung. Semoga bermanfaat..
Post a Comment for "Mengetahui Sejarah dan Identitas Etnis Suku Toraja"
Post a Comment