7 Keunikan Rumah Tongkonan Suku Toraja Dan Penjelasannya
Keunikan rumah adat Tongkonan asal Toraja, Sulawesi Selatan, sangat menarik untuk dibahas. Selain sebagai tempat tinggal, Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial budaya suku Toraja.
Maka tidak heran juga mengapa banyak wisatan lokal maupun asing sangat penasaran dengan model bahkan juga cara membuatnya seperti apa.
Rumah ini merupakan tempat untuk ritual dan upacara yang melibatkan keluarga besar. Inilah 7 keunikan Rumah Tongkonan Suku Toraja. Untuk lebih lanjutnya lagi kami akan membahas kemabali apa saja yang menjadi keunikan dan daya tarik mengapa tongkonan waji Anda semua kunjungi.
Berikut Ini 7 Keunikan Rumah Tongkonan Suku Toraja
1. Memiliki atap seperti perahu
Keunikan yang terlihat jelas secara kasat mata saat melihat rumah adat Tongkonan adalah atapnya yang melengkung seperti perahu. Ternyata keunikan atap tersebut tidak terlepas dari filosofi dan sejarahnya.
Atapnya mengingatkan bahwa nenek moyang orang Toraja dulu pernah menyeberangi pulau Sulawesi dengan menggunakan perahu. Atap tongkonan terbuat dari bambu. Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau, kemudian di bawahnya digunakan untuk kandang kerbau.
2. Di bangun tanpa paku dan besi
2. Di bangun tanpa paku dan besi
Keunikan lain dari rumah adat Tongkonan adalah tidak dibangun tanpa menggunakan elemen besi sama sekali. Ya, rumah adat Tongkonan ini terbuat dari kayu asli khas Tana Toraja yang bernama Kayu Uru. Rumah adat Tongkonan dibangun menghadap utara di bagian depan. Sedangkan di bagian belakang menghadap ke selatan.
3. Untuk menyimpan jenazah sanak saudara yang telah meninggal
3. Untuk menyimpan jenazah sanak saudara yang telah meninggal
Berbeda dengan rumah adat lainnya, rumah adat Tongkonan memiliki keunikan yaitu untuk menyimpan jenazah kerabat yang telah meninggal. Di ruangan di bagian utara masyarakat adat Toraja menyebutnya tengolak.
Tengolak biasanya digunakan sebagai ruang tamu, kamar tidur anak dan ruang sesajen. Sedangkan di bagian selatan disebut Sumbung yang digunakan untuk kepala keluarga. Nah, di bagian tengah atau Sali biasanya digunakan untuk ruang makan, ruang keluarga, dan dapur serta untuk menyimpan jenazah kerabat yang sudah meninggal.
4. Memiliki ukiran yang unik
4. Memiliki ukiran yang unik
Tidak hanya memiliki konstruksi bangunan yang unik, rumah adat Tongkonan juga memiliki ukiran dinding yang diperlukan untuk keindahan. Ukiran unik ini didominasi oleh empat macam warna yaitu merah, putih, hitam dan kuning.
Setiap warna memiliki arti dan tujuan yang berbeda. Merah sebagai simbol kehidupan manusia, kuning sebagai simbol kekuatan, putih melambangkan kesucian, dan hitam sebagai simbol kesedihan atau kesedihan.
5. Di isi dengan hiasan tanduk kerbau
Rumah Tongkonan ini juga memiliki ciri khas yang dipenuhi dengan tanduk kerbau. Pasalnya, masyarakat Toraja memiliki kepercayaan terhadap kerbau sebagai hewan terhormat. Tidak hanya itu, tanduk kerbau juga menunjukkan strata sosial masyarakat.
Maka tak heran jika semakin tinggi dan banyak tanduk kerbau yang dipajang, maka semakin tinggi pula strata sosial pemilik rumah.
6. Harga rumah yang fantastis
6. Harga rumah yang fantastis
Masyarakat Toraja masih menjunjung dan mempertahankan nilai-nilai budayanya. Oleh karena itu, untuk membangun sebuah unit rumah Tongkonan harus melalui beberapa rangkaian. Salah satunya adalah harus dibangun dengan bahan yang berkualitas dan berkualitas tinggi.
Belum lagi harus menggelar upacara adat, tak heran jika harus mengeluarkan banyak biaya. Kabarnya, untuk membangun satu unit rumah Tongkonan diperkirakan menghabiskan dana setengah miliar rupiah.
7. Ada pintu dan jendela kecil
7. Ada pintu dan jendela kecil
Keunikan lain dari rumah adat Tongkonan adalah terdapat pintu dan jendela kecil di beberapa bagian. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah angin yang masuk dari luar ke dalam rumah.
Selain itu, di Tana Toraja cuacanya sangat dingin dan konstruksi rumahnya tinggi. Sehingga jendela dan pintu kecil tetap hangat saat berada di dalam rumah.
Post a Comment for "7 Keunikan Rumah Tongkonan Suku Toraja Dan Penjelasannya"
Post a Comment