Sejarah Berdirinya Suku Toraja Dengan Segala Keunikannya

Sebelumnya kita sudah pernah membahas Budaya Dan Ciri Khas Toraja nah sekarang lanjut lagi tentang sejarah berdirinya Suku Toraja. Tana Toraja adalah suku bangsa yang umumnya tinggal di pegunungan utara di provinsi Sulawesi Selatan. Diperkirakan suku Toraja berpenduduk 1 juta jiwa. 
 
Tidak semua kelompok masyarakat Toraja tinggal di Tana Toraja, namun sekitar 500 ribu jiwa bermukim dan tersebar di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.

Sementara sebagian lainnya sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Toraja berasal dari bahasa Bugis yaitu “To Riaja”. Kata tersebut memiliki arti orang yang tinggal di negeri atas. 
 
Nama Toraja sendiri diresmikan sebagai sebuah nama suku pada tahun 1909 oleh pemerintah kolonial Belanda. Disini kami akan menjelaskan tentang Sejarah Berdirinya Suku Toraja Yang Wajib Kalian Ketahui.

Sejarah Suku Toraja Dengan Segala Keunikannya


Asal usul orang Toraja adalah dari Teluk Tonkin yang terletak di antara Cina bagian selatan dan Vietnam. Pada awalnya, nenek moyang suku Toraja mendiami daerah pesisir di Sulawesi sebelum akhirnya pindah ke dataran tinggi. 
 
Belanda telah berdagang dan memiliki kekuasaan politik di Sulawesi sejak abad ke-17.
Namun selama kurang lebih 2 abad mereka tidak memperhatikan daerah yang didiami Suku Toraja yaitu dataran tinggi Sulawesi Tengah. Alasannya sederhana, karena daerahnya sulit dijangkau. Selain itu, tidak banyak lahan produktif yang dapat diperoleh dan memberikan manfaat.

Hingga kemudian pada akhir abad ke-19, Islam mulai menyebar dengan cepat di Sulawesi Selatan. Kolonial Belanda mulai khawatir dengan situasi ini. 
 
Mengetahui bahwa mayoritas Suku Toraja masih menganut kepercayaan tradisional, Belanda melihat ini sebagai peluang untuk mengkristenkan Toraja. Selanjutnya, pada tahun 1920-an Belanda memulai prosesnya.

Mulanya para misionaris Belanda mendapat perlawanan dari anggota masyarakat Toraja. Terutama karena Belanda menghapus sistem perbudakan yang saat itu menguntungkan penduduk asli. 
 
Mengenai penghapusan perbudakan, Belanda memberikan dampak positif, tetapi mereka juga menggunakan cara lain, seperti pemindahan paksa orang Toraja ke dataran rendah agar lebih mudah dikendalikan.

Sejarah ini merupakan awal dari penyebaran Suku Toraja. Saat itu, Belanda juga mengenakan pajak yang sangat tinggi untuk menggerogoti kekayaan orang Toraja. Dengan segala upaya orang Toraja saat itu, mereka tetap memegang dan mempertahankan kepercayaan dan adat istiadatnya. 
 
Hanya sekitar 10% yang memeluk agama Kristen pada tahun 1950. Hal ini disebabkan oleh serangan penduduk Muslim di dataran rendah pada tahun 1930-an.

Begitu banyak orang Toraja yang masuk Kristen untuk mendapatkan perlindungan politik dari Belanda. Kemudian, setelah kemerdekaan Republik Indonesia, terjadi pemberontakan oleh Darul Islam yang terjadi dalam kurun waktu 15 tahun, tepatnya dari tahun 1951 hingga 1965.
 
Darul Islam ingin mendirikan negara Islam di seluruh Sulawesi. Perang gerilya yang menguras tenaga selama 15 tahun menyebabkan semakin banyak orang Toraja yang pindah agama dan memeluk agama Kristen.

Mata Pencaharian Suku Toraja

Masyarakat Toraja adalah masyarakat agraris, sehingga mata pencaharian utama mereka adalah bertani di sawah atau berkebun di sawah. Kegiatan sehari-hari mereka diisi dengan menanam padi, jagung, sayur mayur, singkong, ubi jalar, kopi, cengkeh, kelapa dan markisa. 

Dulu, Toraja merupakan daerah penghasil kopi berkualitas. Selain itu, masyarakat suku Toraja juga melakukan kegiatan beternak kerbau dan babi.
 
Kerbau dan babi merupakan dua hewan penting untuk melengkapi upacara adat Toraja.  Orang Toraja juga memelihara ikan dan memelihara ayam dan bebek.

Demikian ulasan tentang Sejarah Berdirinya Suku Toraja Dengan Segala Keunikannya semga bermanfaat.

Post a Comment for "Sejarah Berdirinya Suku Toraja Dengan Segala Keunikannya"