Kedudukan Sosial, Adat Pernikahan, Dan Adat Kematian Suku Toraja
Tak ada habisnya jika kita membahas keunikan dan ciri khas dari suku Toraja ini. Banyak nya budaya dan juga adat membuat suku yang berasal dari Sulawesi Selatan ini banyak dikagumi oleh orang luar.
Tak sedikit orang dari mancanegara yang berkunjung ke Toraja hanya untuk melihat dan juga mengunjungi acara atau festival unik yang hanya ada di Toraja.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membahas tentang status sosial, berbagai adat pernikahan, dan juga berbagai adat upacara pemakaman yang ada di Tana Toraja.
Adat suku Toraja tidak mengizinkan seorang pria menikahi wanita dari kelas sosial yang lebih rendah, tetapi seorang pria Toraja boleh menikahi seorang wanita dari kelas sosial yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan agar laki-laki dapat meningkatkan kelas sosial anak-anaknya.
Tak sedikit orang dari mancanegara yang berkunjung ke Toraja hanya untuk melihat dan juga mengunjungi acara atau festival unik yang hanya ada di Toraja.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membahas tentang status sosial, berbagai adat pernikahan, dan juga berbagai adat upacara pemakaman yang ada di Tana Toraja.
Kelas atau Status Sosial Suku Toraja
Kedudukan Sosial Adat Pernikahan Dan Kematian Suku Toraja - Kelas sosial suku Toraja terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu bangsawan, rakyat jelata, dan budak. Berbeda dengan suku Jawa yang menganut adat patrilineal, suku Toraja menganut adat matrilineal yang mengatur kelas sosial atas dasar garis keturunan ibu.Adat suku Toraja tidak mengizinkan seorang pria menikahi wanita dari kelas sosial yang lebih rendah, tetapi seorang pria Toraja boleh menikahi seorang wanita dari kelas sosial yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan agar laki-laki dapat meningkatkan kelas sosial anak-anaknya.
Tradisi Pernikahan Suku Toraja
Ada 3 upacara dalam suku Toraja yang dilakukan dengan kesepakatan dan disesuaikan dengan kemampuan kedua mempelai. Berikut ini adalah adat pernikahan suku Toraja:- Upacara Adat Rompo Bobo Bonnang
Utusan ini menyampaikan niat untuk pernikahan, dan jika keluarga wanita setuju, tanggal akan ditetapkan untuk kedatangan keluarga pengantin pria.
Kemudian keluarga kedua mempelai berkumpul dan mengadakan perjamuan, kemudian keluarga mempelai pria pulang ke rumah, tetapi mempelai pria akan tetap berada di rumah mempelai wanita.
- Upacara Adat Rampo Karoeng
- Upacara Adat Rompo Allo
Upacara Adat Kematian Suku Toraja
Adat kematian merupakan budaya Toraja yang paling populer di masyarakat luas. Berikut ini adalah upacara kematian adat suku Toraja:- Upacara Rambu Solok
Prosesi pemakaman terdiri dari Ma'Tudan Mebalun, prosesi yang membungkus jenazah, dan Ma'Roto, prosesi yang petinya dihias dengan benang emas dan perak. Ma'Popengkalo Alang, arak-arakan membawa jenazah untuk dibawa ke lumbung untuk dimakamkan.
Kemudian Ma'Palao atau Ma'Pasonglo, arak-arakan yang membawa jenazah dari rumah Tongkonan ke sebuah kuburan yang disebut Lakkian.
Acara kesenian Rambu Solok merupakan bentuk penghormatan terhadap sang jenazah. Kesenian yang ditampilkan biasanya berupa pertunjukan musik, tarian, adu kerbau, dan penyembelihan kerbau dengan satu kali tebas saja.
Kerbau yang digunakan adalah kerbau bule (Tedong Bonga) yang harganya lebih dari 50 juta, sehingga perayaan ini merupakan upacara kematian yang cukup mahal.
- Upacara Ma’ Nene
Upacara ini dilakukan untuk membersihkan jenazah dengan mengganti pakaian jenazah leluhur yang telah meninggal. Upacara adat yang berlangsung setiap 3-4 tahun ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat peristirahatan nenek moyang, kemudian jenazah diangkat, dibersihkan dengan sikat dan pakaian diganti dengan yang baru.
Juga, mayat para leluhur dikembalikan ke kuburan mereka. Upacara adat Ma'Nene diakhiri dengan doa dan makan bersama. Itulah sedikit ulasan singkat mengenai kedudukan sosial, adat pernikahan serta ada kematian suku toraja yang perlu kita ketahui bersama.
Post a Comment for "Kedudukan Sosial, Adat Pernikahan, Dan Adat Kematian Suku Toraja"
Post a Comment