Rambu Solo' - Upacara Pemakaman Termahal Di Toraja
Meskipun itu hanya upacara kematian, perayaan itu adalah pesta besar. Pasalnya, puluhan kerbau dan babi harus disembelih dengan melibatkan massa secara massal dan menuntut uang puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Jika mengikuti tata cara Aluk To Dolo, maka upacara Rambu Solok sebenarnya merupakan upacara yang kompleks dan rumit. Namun, sejak masuknya agama Kristen, Katolik dan Islam, beberapa bagian dari prosesi tersebut telah dihilangkan. Saat ini secara umum ada empat bagian prosesi yang masih berlangsung, yaitu Mapalao, terima tamu, pemotongan kerbau dan/ babi, dan penguburan jenazah.
Prosesi Rambu Solo
Upacara Rambo Suluk menghabiskan banyak uang, sehingga upacara diadakan selama beberapa bulan atau beberapa tahun, bahkan bertahun-tahun setelah kematian seseorang.
Besarnya biaya upacara Rambo Solo' disebabkan karena upacara ini membutuhkan penyembelihan kerbau atau babi (Ma'tinggoro Tedang) dalam jumlah banyak dan lamanya prosesi upacara.
Pemberian seekor babi atau kerbau kepada keluarga yang ditinggalkan sebagai bentuk ikatan keluarga. Pemberian kerbau atau juga babi kepada keluarga yang telah ditinggalkan memiliki dua maksud, yang pertama adalah sebagai bentuk belasungkawa (Pa'uaimata) dan yang kedua sebagai balasan atas pemberian yang diberikan oleh keluarga yang melakukan Rambu Solo di masa lalu (Tangkean Suru').
Baca Juga : Suku Toraja - Sejarah, Kepercayaan, dan Budaya
Prosesi pemakaman Rambo Solo terbagi menjadi dua hal utama, yaitu:
● Prosesi pemakaman atau juga disebut rante.
● pertunjukan seni
Kedua pawai tersebut tidak dilakukan secara terpisah tetapi dilakukan secara langsung tanpa jeda. Durasi prosesi Rambu Solok sekitar tiga sampai tujuh hari.
Acara Rambu Solok biasanya berpuncak pada bulan Juli dan Agustus. Upacara Rambu Solok dilakukan berdasarkan status jenazah:
●Upacara Dasili' adalah upacara pemakaman yang diadakan untuk kasta yang lebih rendah atau kematian anak yang gigi nya belum tumbuh.
●Upacara Di Pasangbongi merupakan perayaan bagi rakyat jelata (Tana' Karurung) dan berlangsung selama satu malam saja.
●Upacara Dibatang atau Digoya Tedong adalah upacara yang dilakukan untuk bangsawan kelas menengah (Tana 'Nassi). Perayaan ini harus mengorbankan 8 ekor kerbau atau bab sebanyak 50 ekori.
● Upacara Rampasan adalah perayaan para bangsawan (Tana’ Bulaan) dan upacara ini membutuhkan 24 hingga 100 ekor kerbau untuk disembelih
Prosesi pemakaman atau Rante berlangsung di sebuah lapangan yang terletak di tengah kompleks rumah adat Tongkanan. Proses Rante terdiri dari:
● Ma'tudan Mebalun, proses membungkus jenazah dengan kain kafan (Dibalun) dilakukan oleh petugas yang disebut To Mebalun atau disebut juga To Ma'kaya.
● Ma'Rato, yaitu proses menghias peti dengan benang emas dan benang perak.
● Ma'Papengkalo Alang, proses menurunkan jenazah ke dalam lumbung untuk dimakamkan.
"Ma'Palao atau Ma'Pasonglo, proses pengiriman jenazah dari area Tongkonan ke kompleks pemakaman yang disebut Lakkian. Orang Toraja memiliki prinsip bahwa semakin tinggi tubuh ditempatkan, semakin cepat jiwa akan bergerak menuju nirwana"
Post a Comment for "Rambu Solo' - Upacara Pemakaman Termahal Di Toraja"
Post a Comment