Manfaat dan Kegunaan Rumah Adat Toraja (Tongkonan)

Rumah adat tongkonan berasal dari kabupaten toraja yang merupakan kabupaten di provinsi sulawesi selatan. Anda mungkin sudah sering melihat gambar rumah adat Tongkonan. Namun tahukah Anda sejarah dan fungsi rumah adat Tongkonan?

Rumah adat tongkonan berasal dari kata gabungan tongkonan yang berarti duduk bersama, rumah adat tongkonan merupakan rumah adat masyarakat adat Toraja untuk menggambarkan kelas sosial.

Suku Toraja sendiri merupakan salah satu suku Sulawesi Selatan yang hidup di daerah pegunungan. Selain terkenal dengan rumah adat Tongkonan, suku Toraja juga dikenal dengan tradisi pemakaman dan ukiran kayunya yang unik dan juga mengandung unsur mistis.

Nama Toraja pertama kali digunakan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1909.

Berikut Manfaat dan Kegunaan Rumah Adat Toraja

Menurut catatan sejarah, nama Toraja merupakan nama yang diambil dari bahasa Bugis To Riaja yang berarti orang yang berdiam di atas awan, ini karena orang toraja yang bermukim di dataran yang tinggi.

Fungsi Rumah Adat Tongkonan

Seperti disebutkan di atas, rumah adat Tongkonan merupakan potret kondisi dan adat masyarakat Tana Toraja. Rumah ini menggambarkan stratifikasi sosial masyarakat setempat.

Selain tempat tinggal kelompok keluarga, rumah adat Tongkonan juga berfungsi sebagai tempat untuk melangsungkan acara atau ritual adat dan juga keagaman. Hampir semua kegiatan adat Toraja diadakan disini.

Rumah adat Tongkonan ini berbentuk panggung yang biasanya di atas tumpukan kayu dengan corak kuning, hitam, putih dan merah. Warna-warna tersebut memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Toraja.

Arti warna kuning, dimaknai oleh masyarakat Toraja sebagai simbol Tuhan atau Sang Pencipta.

Hitam melambangkan kematian, putih melambangkan kesucian, dan kuning melambangkan kehidupan manusia.

Bagi masyarakat Toraja, rumah adat Tongkonan bukanlah rumah adat biasa karena mereka percaya bahwa rumah adat ini dapat menghubungkan mereka dengan leluhur mereka.

Karena itulah hampir semua aktivitas masyarakat Toraja selalu identik dan dilakukan di rumah adat Tongkonan ini.

Jika Anda mengunjungi kota wisata Sillanan, rumah adat Tongkonan terdiri dari dua jenis Tongkonan: Tongkonan Karua yang terdiri dari jajaran delapan rumah, dan Tongkonan A'pa yang terdiri dari  jajaran empat Tongkonan.

Dua belas tongkono ini memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sekitar.

Jenis Rumah Adat Tongkonan Toraja

Secara umum, ada tiga jenis rumah tradisional Tongkonan yang mungkin perlu Anda ketahui, dengan masing-masing rumah menggambarkan lapisan prestise di masyarakat.

Pertama, Tongkonan Layuk. Tongkonan ini merupakan salah satu jenis tongkonan yang sangat penting, sekaligus sebagai lambang kalangan atas. Umumnya orang-orang menggunakan ini sebagai pusat “pemerintahan” masyarakat Tongkonan.

Untuk yang kedua, Tongkonan Pekamberan. Keluarga-keluarga yang tinggal di rumah adat Tongkonan Pekamberan seringkali memiliki otoritas dalam tradisi masyarakat setempat karena mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dengan masyarakat yang tinggal di Tongkonan Layuk.

Ketiga adalah Tongkonan Batu. Tongkonan Ini adalah Tongkonan, yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan dua kelompok keluarga sebelumnya karena keluarga yang tinggal di rumah ini adalah keluarga biasa.

Sejarah Rumah Adat Tongkonan

Menurut cerita masyarakat setempat, rumah adat Tongkonan pertama dibangun di langit atau di surga dan memiliki empat tiang.

Dan ketika nenek moyang mereka turun ke Bumi, mereka membangun kembali Tongkonan yang mereka miliki di Surga di Tana Toraja tempat mereka menetap.

Setelah rumah adat Tongkonan dibangun, mereka menggelar upacara yang cukup megah sebagai tanda syukur.

Bagi masyarakat Toraja, kelas sosial merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan kehidupan mereka.

Secara umum, ada tiga jenis tingkatan yang ditemukan dalam masyarakat Toraja yaitu adalah kelas bangsawan, rakyat biasa, dan juga budak. Kelas bangsawan diyakini adalah keturunan nenek moyang yang turun dari surga tadi..

Sebelumnya Anda sudah tahu bahwa kelas sosial sangat menentukan di mana Anda tinggal. Misalnya, kelas bangsawan tinggal di rumah tradisional Tongkonan, rakyat jelata tinggal di rumah yang lebih kecil, dan para budak tinggal di gubuk kecil tidak jauh dari Tongkonan tuannya.

Post a Comment for "Manfaat dan Kegunaan Rumah Adat Toraja (Tongkonan)"