Berbagai Alat Musik Tradisional Dari Tanah Toraja
Berbagai Alat Musik Tradisional Dari Tanah Toraja - Berbicara tentang Tana Toraja memang tidak ada habisnya. Obyek-obyek wisata memiliki pemandangan yang menarik, tarian yang beraneka ragam, upacara adat yang mengundang jutaan pasang mata untuk hadir, dan obyek-obyek mistis yang menggugah rasa penasaran banyak orang,
Dan begitu pula halnya dengan alat musik. Ada banyak alat musik Toraja yang memiliki nilai sejarah. Agar alat musik suku Toraja tidak punah dengan seiring berjalannya waktu, mengenalnya adalah salah satu cara untuk menjaga kelestariannya. Berikut adalah 7 alat musik Toraja yang menonjol karena keunikannya.
Dan begitu pula halnya dengan alat musik. Ada banyak alat musik Toraja yang memiliki nilai sejarah. Agar alat musik suku Toraja tidak punah dengan seiring berjalannya waktu, mengenalnya adalah salah satu cara untuk menjaga kelestariannya. Berikut adalah 7 alat musik Toraja yang menonjol karena keunikannya.
Berikut Adalah Alat Musik dari Tanah Toraja
Di Toraja sendiri ada beberapa alat musik tradisional yang sangat terkenal dan sering kita lihatr di beberapa pesta maupun acara adat, Info lengkap di bawah ini yang sudah Tondok Toraya siap bagikan kepada Anda semua.
1. Pa'Pompang
Pa pompang atau juga bisa disebut pa bas adalah alat musik yang terbuat dari bambu dalam budaya Toraja, dan suaranya mirip dengan bass.
Bambu yang dipilih dipotong menjadi ukuran yang berbeda, kecil dan besar, dan kemudian dilubangi dan dirakit. Bambu besar menghasilkan nada rendah, sedangkan bambu kecil menghasilkan nada tinggi.
Saat dimainkan, musik bambu ini dimainkan oleh sekelompok sekitar 25 hingga 35 orang. Biasanya, pa pompang juga muncul di acara-acara tertentu, seperti pernikahan atau upacara adat.
Pa karombi biasanya dimainkan secara berkelompok, yang dikenal dengan nama Paningoan Datu. Suara yang dihasilkan adalah suara senandung yang berasal dari getaran bambu.
Biasanya dimainkan di sawah oleh anak-anak sambil menggembalakan ternak di ladang. Alat musik ini merupakan alat musik khas upacara peresmian rumah adat (Tongkonan).
Alat musik ini dibuat dari kayu, senar dan juga tempurung kelapa. Namun tidak seperti alat musik lainnya, Talindo hanya memiliki satu benang atau senar saja.
Suling memiliki 6 lubang sebagai jarak notasi, namun ada juga yang hanya memiliki 5 lubang karena lubang kedua dari bawah jarang berfungsi, sehingga sengaja ditinggalkan.
Suling lembang, biasanya dimainkan sendiri. Namun dalam beberapa upacara, suling Lembang berkolaborasi dengan suara dari suling lainnya.
Kolaborasi dengan nyanyian dan tarian dikenal sebagai Ma'marakka, Ma'bondensan, sedangkan kolaborasi dengan banyak suling Lembang dikenal sebagai suling Deata.
Bagian body geso-geso yang digunakan sebagai resonator terbuat dari kayu nangka pilihan dan dibentuk untuk menghasilkan suara yang maksimal. Kemudian dipahat dalam bentuk cekung.
Alat untuk menggesek nya tidak memerlukan kayu khusus, asalkan cukup kuat digunakan untuk menggesek. Tali terbuat dari rambut ekor kuda. Suara yang dihasilkan berasal dari gesekan antara senar dan rambut ekor kuda pada kayu atau busur.
Bambu yang dipilih dipotong menjadi ukuran yang berbeda, kecil dan besar, dan kemudian dilubangi dan dirakit. Bambu besar menghasilkan nada rendah, sedangkan bambu kecil menghasilkan nada tinggi.
Saat dimainkan, musik bambu ini dimainkan oleh sekelompok sekitar 25 hingga 35 orang. Biasanya, pa pompang juga muncul di acara-acara tertentu, seperti pernikahan atau upacara adat.
2. Pa’Karombi
Alat musik tradisional ini terbuat dari bambu betung (pattung), berbentuk kecil dengan benang halus di ujungnya. Ini dimainkan dengan meletakkannya di bibir dan senar nya disentak.
Pa karombi biasanya dimainkan secara berkelompok, yang dikenal dengan nama Paningoan Datu. Suara yang dihasilkan adalah suara senandung yang berasal dari getaran bambu.
3. Pa'Pelle
Alat musik ini terbuat dari batang padi yang digabungkan dan ditambah daun enau menyerupai terompet besar.
Biasanya dimainkan di sawah oleh anak-anak sambil menggembalakan ternak di ladang. Alat musik ini merupakan alat musik khas upacara peresmian rumah adat (Tongkonan).
4. Talindo
Talindo atau Tolindo adalah alat musik yang benar-benar unik. Karena bentuknya seperti tanduk sapi atau kerbau yang bertumpu pada tempurung kelapa.
Alat musik ini dibuat dari kayu, senar dan juga tempurung kelapa. Namun tidak seperti alat musik lainnya, Talindo hanya memiliki satu benang atau senar saja.
5. Pa'Suling
Pa suling atau yang bisa juga disebut suling Lembang, terbuat dari bambu berukuran sekitar 80-100 cm dan diameter 2 cm. Tiangnya adalah bambu tipis dengan ketebalan 2-3 mm.
Suling memiliki 6 lubang sebagai jarak notasi, namun ada juga yang hanya memiliki 5 lubang karena lubang kedua dari bawah jarang berfungsi, sehingga sengaja ditinggalkan.
Suling lembang, biasanya dimainkan sendiri. Namun dalam beberapa upacara, suling Lembang berkolaborasi dengan suara dari suling lainnya.
Kolaborasi dengan nyanyian dan tarian dikenal sebagai Ma'marakka, Ma'bondensan, sedangkan kolaborasi dengan banyak suling Lembang dikenal sebagai suling Deata.
6. Pa'Geso Geso
Pa Geso geso merupakan alat musik Sulawesi Selatan yang sangat populer karena suara yang dihasilkan begitu indah. Alat musik ini disebut "keso" karena cara memainkannya adalah menggesek, dan beberapa orang juga menyebutnya "kere-kere galang".
Bagian body geso-geso yang digunakan sebagai resonator terbuat dari kayu nangka pilihan dan dibentuk untuk menghasilkan suara yang maksimal. Kemudian dipahat dalam bentuk cekung.
Alat untuk menggesek nya tidak memerlukan kayu khusus, asalkan cukup kuat digunakan untuk menggesek. Tali terbuat dari rambut ekor kuda. Suara yang dihasilkan berasal dari gesekan antara senar dan rambut ekor kuda pada kayu atau busur.
Demikian ulasan singkat tentang Berbagai Alat Musik Tradisional Dari Tanah Toraja yang perlu kita ketahui bersama, Terimakasih. Semoga Bermanfaat
Post a Comment for "Berbagai Alat Musik Tradisional Dari Tanah Toraja"
Post a Comment